SEMARANG, beritajateng.tv – Setiap tahun, Pasar Imlek Semawis (PIS) menjadi acara yang dinanti-nanti oleh warga Kota Semarang. Selain menampilkan berbagai hiburan dan pasar kuliner, Pasar Imlek Semawis juga menjadi surga bagi para pegiat budaya.
Salah satu tradisi budaya yang mendapat panggungnya tersendiri di Pasar Imlek Semawis ini adalah Wayang Potehi, kebudayaan khas peranakan Tionghoa mirip boneka tangan.
Sutarto, dalang Wayang Potehi dari Sanggar Fu He An, Jombang, Jawa Timur berkesempatan tampil selama tiga hari penuh di Pasar Imlek Semawis. Dari tanggal 25 hingga 27 Januari 2025.
Meski bukan asli Semarang, Sutarto merasa bangga bisa tampil di salah satu event besar dalam perayaan tahun baru Imlek ini. Apalagi saat mengingat perjuangan melestarikan Wayang Potehi selama ini.
“Rasanya senang karena Wayang Potehi itu memang langka, bangga masuh ada antusias dari masyarakat untuk melihat Wayang Potehi,” kisah Sutarto saat beritajateng.tv temui, belum lama ini.
Dulunya, kata Sutarto, saat zaman orde baru (orba) Wayang Potehi hanya bisa pentas di dalam vihara. Itupun tak leluasa. Mulai dari tema cerita yang tak boleh mengandung politik, tak boleh menyinggung negara, dan penontonnya yang kalangan terbatas.
BACA JUGA: Wayang Potehi Ramaikan Festival Wayang Orang 2023 di Kota Semarang
Barulah setelah Abdurrahman Wahid atau Gus Dus menjabat sebagai Presiden RI ke-4, kesenian Wayang Potehi bebas tampil di mana saja.
“Sejak dibuka perpres oleh Gus Dur semua bisa pentas di manapun, nggak hanya di vihara. Sejak Gus Dur kota bebas bahkan sampai kewalahan menerima job apalagi saat Imlek,” paparnya.
Sedari tahun 2014 silam, Sutarto rutin membawa penampilan Wayang Potehi ke luar negeri. Negaranya beragam. Mulai dari Jepang, Malaysia, Taiwan, Belanda, dan rencananya ia akan terbang ke Amerika Serikat di tahun 2025 ini.