SEMARANG, beritajateng.tv – Para fotografer di Kota Semarang mampu meraup cuan jutaan rupiah dari memotret orang berolahraga di GOR Tri Lomba Juang (TLJ).
Salah satunya Dhian Achbar Prasetya. Dalam kurang dari satu hari, ia pernah mendapat cuan dari tebusan foto hingga Rp1 juta.
“Waktu itu pernah hari Sabtu, pagi aja, bisa dapet Rp1 juta. Itu belum sama sorenya,” ungkap Achbar kepada beritajateng.tv, Jumat, 14 Februari 2025.
Achbar mengatakan, cuan sebanyak itu biasanya berasal dari langganan tetap yang membeli langsung foto jepretan Achbar. Pasalnya, mereka sering kali memborong foto-foto jepretan Achbar.
Achbar sendiri membanderol satu foto seharga Rp35 ribu. Namun, jika membeli dalam jumlah banyak, Achbar menyiapkan harga khusus, yaitu Rp200 ribu perpaketnya.
Bahkan, jumlah itu belum termasuk dari hasil jualan foto di aplikasi berbayar seperti Fotoyu.
“Yang di Fotoyu beda lagi. Di sana kalau lagi butuh duit baru tarik dananya. Paling 5 sampai 7 hari sekali, sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta sekali narik,” sambungnya.
Relasi dengan langganan tetap memang menjadi salah satu tips Achbar untuk bisa bertahan di fotografi olahrag. Pasalnya, dengan menjalin relasi baik, fotografer akan paham betul selera foto apa yang akan dibeli oleh pelari.
BACA JUGA: Tren Fotografer Olahraga di GOR TLJ Semarang: Ada Sejak Tahun 2016 dan Sempat Ditentang Pelari
Selain itu, memiliki kedekatan dengan pelari juga bisa jadi membuka peluang kerjasama di lain kesempatan.
“Tipsnya selain paham angle, kita harus tau pelari itu siapa. Tegur, sapa, salam, senyum. Ketika mereka udah kenal kita, dia besok-besok akan ngambil kita terus,” katanya.
Terkait pro kontra menjamurnya fotografi olahraga, Achbar menegaskan jika para fotografer tidak memalak atau memaksa para pelari untuk membeli hasil foto.