UNGARAN, beritajateng.tv – Bulan Ramadhan turut mengalirkan berkah bagi Muhadi (43), perajin songkok (peci) blangkon atau peci bergaya blangkon di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Pasalnya pesanan salah satu perlengkapan penutup kepala kaum pria ini terus berdatangan, baik secara online maupun offline. Ini karena keunikan peci blangkon yang memiliki corak khas batik Kabupaten Semarang.
Sehingga cukup fleksibel untuk dijadikan pelengkap setelan busana pada kegiatan-kegiatan yang bersifat religi maupun untuk kegiatan- kegiatan bernuansa seni budaya.
Saat beritajateng.tv mengunjungi bengkel tempat kerjanya, pria yang akrab disapa Hadi ‘Blangkon’ ini menuturkan, meski baru beberapa tahun menggeluti usaha pembuatan songkok blangkon, produksinya semakin diminati pasar.
BACA JUGA: Waktu Mustajab! Begini Keutamaan Sholat Tarawih pada Malam Ke 3 Ramadhan
Bahkan momentum Ramadhan seperti sekarang menjadi saat yang paling sibuk baginya untuk mengerjakan pesanan yang meningkat, baik dari luar kota maupun lingkup Kabupaten Semarang.
“Paling banyak itu pesanan dari kalangan pondok (pesantren) dan komunitas hadroh,” ungkap perintis sekaligus pemilik UMKM ‘Bla & Bak’ ini, saat beritajateng.tv temui di Tengaran, Kabupaten Semarang, Selasa 4 Maret 2025.
Ia mengatakan, usaha yang ia rintis sejak pandemi Covid-19 atau tahun 2020 tersebut hanya mampu memproduksi paling banyak 10 hingga 15 buah peci blankon setiap harinya.
Orderan sampai Prancis
Seperti halnya Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, produksi peci blangkon ini bisa melonjak tiga kali lipat dengan pasar yang telah merambah sejumlah daerah yang ada di kawasan pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa.
Respon (4)