SEMARANG, beritajateng.tv – Sebagian wilayah Jawa Tengah, utamanya Pantura, terendam banjir pada awal Maret 2025.
Banjir yang terjadi sepanjang 1-12 Maret 2025 telah merendam lahan pertanian seluas 1.289,7 hektare di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Di tengah banjir yang merendam lahan pertanian, Jawa Tengah justru memiliki target serapan gabah setara beras sebanyak 532.462 ton.
Lantas, apakah penyerapan beras di Jawa Tengah terganggu akibat banjir?
Kepala Perum Bulog Jateng-DIY, Sopran Kennedy, menyebut, banjir di Jawa Tengah tak memengaruhi serapan gabah maupun beras secara signifikan.
Kendati tak berpengaruh pada hasil serapan Bulog, Kennedy mengungkap wilayah yang terendam banjir tetap tak bisa menikmati hasil produksi mereka.
“Kalau kita lihat ini tidak terlalu memengaruhi secara besar, tapi mereka [daerah terendam banjir] jadi tidak bisa menikmati hasil produksi. Seperti yang Wamentan sampaikan, pemerintah siap memberikan bantuan duit dan alat untuk mereka mulai menanam baru lagi,” ungkap Kennedy, Kamis 21 Maret 2025.
Ia menegaskan, masih ada kabupaten/kota di Jawa Tengah yang lahan pertaniannya tak terdampak banjir. Sehingga Bulog bisa melakukan penyerapan.
“Di luar daerah terendam banjir itu masih ada yang banyak berpotensi Bulog serap,” tegas Kennedy.
BACA JUGA: Ragukan Sipil Bantu Bulog, Zulhas: Kalau Kades Tak Terlibat, Kami Suruh Babinsa Serap Beras
Pihaknya mengungkap, terjadi surplus pada Maret 2025 dan kemungkinan berlanjut pada April 2025.