SEMARANG, beritajateng.tv – Bank Jateng mencetak laba usaha sebesar Rp450 miliar hingga Maret 2025, melampaui target 128,55% dan tumbuh 31,12% dibanding tahun lalu. Prestasi ini disampaikan Direktur Utama Bank Jateng, Irianto Harko Saputro, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) di kantor pusat Bank Jateng.
Irianto Harko Saputro, memaparkan pencapaian dan rencana strategi yang akan dilakukan untuk meningkatkan kontribusi Bank Jateng terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian regional.
Selain peningkatan laba usaha ini, ada pula peningkatan aset yang mencapai Rp91,04 triliun atau tumbuh 3,50% (yoy), kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp72,49 triliun atau tumbuh 6,29% (yoy), dan penyaluran kredit yang telah mencapai Rp63,58 triliun atau tumbuh 3,28% (yoy).
BACA JUGA: Bank Jateng Syariah Raih Penghargaan di Infobank Digital Brand 2025
Peningkatan penyaluran kredit Bank Jateng terutama di topang oleh kenaikan kredit UMKM yang telah mencapai lebih dari Rp17,5 triliun.
“Dengan pencapaian yang terus meningkat, kami memastikan Bank Jateng terus berperan aktif dalam mendorong perekonomian Jawa Tengah. Kami akan terus memperkuat peran kami dalam mendukung UMKM serta sektor-sektor vital lainnya yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Irianto.
Pada kesempatan yang sama, Bank Jateng juga menekankan peranannya dalam mendukung sektor-sektor vital bagi perekonomian daerah, termasuk sektor UMKM. Bank Jateng berkomitmen untuk meningkatkan kemudahan akses pembiayaan bagi usaha kecil, mikro, dan menengah, yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.
Selain itu, Bank Jateng juga fokus pada digitalisasi layanan keuangan kepada seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah.
Meskipun menghadapi tantangan dari ketidakpastian ekonomi global, seperti kebijakan tarif impor AS dan pelemahan pertumbuhan ekonomi negara-negara besar, Bank Jateng berhasil mempertahankan kestabilan keuangannya.
Irianto menyatakan bahwa meskipun kondisi ekonomi global kurang menguntungkan, ekonomi domestik, terutama di Jawa Tengah, menunjukkan pertumbuhan yang stabil.
“Ekonomi Jawa Tengah berpotensi tumbuh lebih baik dengan dukungan kebijakan yang tepat. Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor utama seperti industri, perdagangan, dan pertanian melalui pembiayaan yang tepat,” ujar Irianto.