Jateng

Aktivis PWI Joglosemar Serukan Rekonsiliasi Akhiri Konflik Internal

×

Aktivis PWI Joglosemar Serukan Rekonsiliasi Akhiri Konflik Internal

Sebarkan artikel ini
pwi joglosemar
Sejumlah aktivis Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Surakarta, dan Jawa Tengah) menyampaikan seruan moral agar konflik berkepanjangan di tubuh PWI segera diakhiri. (Heri/beritajateng.tv)

SOLO, beritajateng.tv – Sejumlah aktivis Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari wilayah Joglosemar (Yogyakarta, Surakarta, dan Jawa Tengah) menyampaikan seruan moral agar konflik berkepanjangan di tubuh PWI segera di akhiri.

Dalam pertemuan informal yang terhadiri tokoh pers Sihono HT, Amir Machmud NS, Setiawan Hendra Kelana, dan Anas Syahirul, mereka menyoroti dampak negatif konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun. Konflik ini menurunkan kepercayaan mitra, menghentikan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), dan melemahkan fungsi organisasi secara nasional maupun daerah.

Mereka juga menyesalkan dualisme peringatan Hari Pers Nasional (HPN) dan menurunnya minat wartawan untuk bergabung ke PWI.

BACA JUGA: PWI Jateng Kecam Kekerasan Ajudan Kapolri Terhadap Jurnalis Semarang: Copot dan Proses Hukum!

Para aktivis mengusulkan empat solusi: penjajakan rekonsiliasi dengan semangat kekeluargaan. Kemudian, penyelesaian tanpa harus menggelar Kongres Dipercepat, merealisasikan usulan Kominfo untuk kongres. Serta menjadikan Surakarta sebagai lokasi rekonsiliasi nasional.

Mereka berharap konflik segera tertuntaskan demi masa depan PWI dan jurnalisme Indonesia.

Untuk itu, dengan landasan kecintaan pada organisasi dan hubungan persaudaraan pada semua anggota dan pengurus PWI di pelosok negeri ini, keempat aktivis pers Joglosemar yang juga pimpinan PWI di wilayah DIY, Surakarta, dan Jawa Tengah itu meminta agar konflik ini segera di akhiri secara baik dengan sejumlah alternatif cara, antara lain:

1. Mengajak semua pihak melakukan penjajakan rekonsiliasi antar kedua pihak, baik yang di pusat maupun daerah dengan jiwa kekeluargaan, sikap kenegarawanan, meluruhkan ego, serta mendasarkan pada kecintaan dalam persahabatan dan kecintaan organisasi.
2. Melakukan penyelesaian dengan cara selain Kongres Dipercepat yang di rasa lebih efektif dengan mengedepankan pemahaman bersama, sikap kenegarawanan, jiwa kekeluargaan, meluruhkan ego dan rasa kecintaan tinggi dalam pertemanan.
3. Merealisasikan usulan Kementerian Komdigi, yakni menggelar Kongres Dipercepat dalam waktu dekat.
4. Sebagai tempat lahirnya PWI, Surakarta bisa menjadi alternatif tempat bagi berlangsungnya rekonsiliasi nasional di tubuh PWI. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan