SEMARANG, beritajateng.tv – Warga pesisir di wilayah pantai selatan (pansel) dan pantai utara (pantura) Jawa Tengah diminta meningkatkan kewaspadaan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya gelombang tinggi mencapai 4 meter serta potensi banjir rob akibat air laut pasang.
Menurut prakiraan dari BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jateng berkisar antara 2,5 hingga 4 meter.
Kondisi ini membahayakan aktivitas pelayaran, seperti kapal nelayan, kapal tongkang, kapal penumpang, hingga kapal pengangkut barang.
Sementara di wilayah pantura, perkiraannya, air laut pasang terjadi pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB dengan ketinggian air sekitar 1 meter.
BACA JUGA: Sumuk! Kota Semarang Pernah Capai Suhu 39,5 Derajat saat Kemarau, Ini Puncaknya Menurut BMKG
Banjir rob berpotensi mengganggu berbagai aktivitas warga. Mulai dari transportasi, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, hingga budidaya perikanan dan produksi garam.
“Waspadai kondisi gelombang tinggi di perairan selatan yang berisiko terhadap kegiatan pelayaran dan air laut pasang di utara Jawa Tengah yang bisa memicu banjir rob,” ujar Doni Prastio, Prakirawan BMKG Tanjung Emas, pada Sabtu (24/5/2025).
BMKG: Cuaca Ekstrem Ancam Wilayah Daratan Selatan
Selain kondisi perairan, BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah selatan Jateng untuk mewaspadai cuaca ekstrem. Seperti hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain: