BLORA, beritajateng.tv – Penerapan sistem e-parkir di Gedung Olahraga (GOR) Mustika Blora beberapa bulan yang lalu telah menimbulkan keluhan dari para pedagang di lingkungan GOR.
Kini, pembeli yang biasanya datang untuk membeli jajanan mesti membayar atau berlangganan parkir bulanan agar bisa masuk ke dalam gedung.
Diki, salah satu penjual makanan di GOR Mustika Blora, mengungkapkan bahwa omzet penjualannya belakangan ini mengalami penurunan yang signifikan.
BACA JUGA: Ratusan Sopir Truk di Blora Gelar Aksi Demo Tolak UU ODOL, Ancam Unjuk Rasa Besar-besaran
“Sebelum ada e-parkir, saya bisa dapat omzet lima ratus ribu rupiah per hari. Tapi, setelah e-parkir, omzet saya turun hingga lima puluh persen, cuma berkisar antara dua ratus lima puluh sampai tiga ratus ribu rupiah per hari,” jelasnya, Rabu, 25 Juni 2025.
Hal itu tidak hanya dirasakan oleh Diki, tetapi juga oleh pedagang lainnya yang berada di lingkungan GOR. Mereka berharap agar pemerintah dapat melakukan evaluasi terhadap penerapan e-parkir ini.
Mendengar keluhan dari warganya, Bupati Blora, Arief Rohman, berkomitmen untuk menindaklanjuti masalah ini.
BACA JUGA: Tak Dapat Murid SPMB, SDN 1 Patalan Blora Terancam Tutup
Ia meminta semua stakeholder terkait melakukan evaluasi dengan meninjau langsung ke lapangan dan mendengarkan pendapat semua pedagang serta penghuni kios di GOR Mustika.
“Setelah mendengar semua keluhan, baru kami akan mengevaluasi penerapan e-parkir ini,” ungkapnya.
Dengan langkah ini, harapannya ada solusi tepat guna mengatasi masalah yang para pedagang hadapi. Sehingga, mereka dapat kembali memperoleh omzet yang stabil dan para pengunjung tetap nyaman berkunjung ke GOR Mustika Blora. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
