SEMARANG, beritajateng.tv – Dalam upaya memperkuat sinergi antar institusi keuangan nasional, Bank Jateng kembali menyelenggarakan Treasury Gathering yang digelar di Gumaya Tower Hotel Semarang, Kamis, 19 Juni 2025.
Mengusung tema “Navigating Uncertainty, Capturing Opportunity”, acara ini menjadi forum strategis untuk menghadapi tantangan global sekaligus menangkap peluang di tengah ketidakpastian ekonomi yang terus berkembang.
Diselenggarakan untuk kali kedua, Treasury Gathering 2025 hadir dengan nuansa baru dan lingkup partisipasi yang lebih luas.
Selain mengundang Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia, Bank Jateng juga melibatkan perwakilan dari bank umum nasional seperti Himbara dan bank swasta, serta institusi pasar uang dan perusahaan aset manajemen.
Kehadiran berbagai pelaku utama sektor keuangan ini mempertegas komitmen Bank Jateng dalam mendorong kolaborasi lintas sektor di bidang tresuri.
BACA JUGA: Bank Jateng Syariah Resmikan KCPS Undip, Wujudkan Sinergi Keuangan Syariah
Acara dibuka secara resmi oleh Direktur Keuangan Bank Jateng, Ristiani Saptuti, yang menegaskan pentingnya kolaborasi strategis dalam merespons dinamika pasar.
“Pertemuan ini merupakan momen untuk saling bersinergi antara bank daerah, bank umum, dan institusi pasar uang. Yaitu dalam menghadapi ketidakpastian, khususnya di bisnis tresuri,” ujar Ninik, sapaan akrab Ristiani Saptuti.
“Ke depan, Divisi Tresuri turut dapat mengundang lebih banyak institusi pasar uang untuk berkolaborasi,” tambahnya.
Salah satu sesi unggulan dalam acara ini yakni Market Outlook oleh Lionel Priyadi, Fixed Income and Macro Strategist dari Mega Capital Sekuritas. Lionel membahas tantangan likuiditas yang tengah melanda hampir seluruh lapisan perbankan, baik asing maupun domestik, termasuk BPD.
Sesi berlanjut dengan diskusi panel yang menghadirkan narasumber dari berbagai institusi perbankan. Diskusi ini mengangkat tema aktual seputar tantangan suku bunga kredit yang kurang kompetitif dan pentingnya penguatan lini bisnis tresuri sebagai solusi alternatif dalam menjaga kinerja profitabilitas bank.
Bank Jateng beri penghargaan pada Treasury Gathering 2025
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin, Bank Jateng juga memberikan penghargaan kepada mitra perbankan dengan kinerja terbaik di bidang tresuri:
1. Outstanding Strategic Partnership – Bank Mandiri;
2. Excellence Forex Engagement – Bank BJB;
3. Excellence Capital Market Engagement – Bank CIMB Niaga;
4. Excellence Money Market Engagement – Bank Jatim.
Salah satu penerima penghargaan, Novira Riyanti, VP Financial Institution East Region Bank Mandiri, menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan acara ini.
“Acara Treasury Gathering 2025 ini sangat luar biasa dan banyak insight berharga dari narasumber yang merupakan pelaku pasar berpengalaman. Forum ini juga menjadi ajang penting untuk memperkuat kolaborasi antara perbankan dan institusi pasar uang demi kemajuan pasar keuangan Indonesia,” ujarnya.
Lebih dari sekadar forum diskusi, Treasury Gathering 2025 memberikan dampak strategis bagi Bank Jateng, khususnya dalam penguatan posisi bisnis tresuri.
BACA JUGA: Perkuat Sektor Perikanan, Bank Jateng Gelontorkan CSR untuk Tambak Pati
Forum ini berhasil menciptakan komunikasi yang lebih intensif antara Bank Jateng dengan mitra strategis dari berbagai sektor keuangan.
Hasilnya, peningkatan volume transaksi antarbank pasca acara, khususnya dalam instrumen money market dan foreign exchange, menunjukkan tren yang positif.
Selain itu, forum ini juga berkontribusi terhadap optimalisasi likuiditas antarbank. Hal itu sangat penting di tengah tantangan suku bunga tinggi dan ketatnya likuiditas perbankan nasional.
Dengan penguatan sinergi dan jejaring bisnis antar lembaga, Bank Jateng kian mantap mengambil peran sebagai penghubung strategis antara BPD dan pasar keuangan nasional.
Melalui forum ini, Bank Jateng membuka peluang untuk menjadi price maker regional di instrumen pasar uang dan surat berharga.
Selain itu, juga memperluas jangkauan produk-produk tresuri guna mendukung pencapaian target pertumbuhan dan profitabilitas secara berkelanjutan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi