SOLO, beritajateng.tv – Seorang mahasiswi UNS nekat meloncat dari Jembatan Jurug ke aliran Bengawan Solo, Seasa, 1 Juli 2025. Peristiwa itu mengejutkan warga dan langsung memicu pencarian intensif oleh tim SAR gabungan di lokasi kejadian.
Korban meninggalkan sepeda motor di tepi Jembatan Jurug. Sebuah tas hitam terletak di atas motor. Di dalamnya terdapat ponsel, cutter, dan buku kecil berisi pesan tulisan tangan.
Dalam pesannya, ia menyebut nama seorang dosen bergelar doktor dan menyampaikan rasa bersalah karena merasa tak mampu menepati janji untuk bertahan.
BACA JUGA: Undip Tegaskan Mahasiswi Tersangka Kasus PPDS Belum Lulus, Tepis Isu Percepatan Kelulusan
“Aku pergi ya. Jangan salahi keluarga atau tempat instansi aku kuliah aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. Terkadang aku merasa bukan diriku. Aku capek, maaf untuk [nama dosen korban] karena telah mengkhianati dan berjanji untuk bertahan,” tulisnya.
Kapolsek Jebres, Kompol Murtiyoko, memastikan korban tak membawa identitas. Namun, dari penelusuran lebih lanjut, perempuan itu ialah Devita Sari Anugraeni, mahasiswi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021.
Pihak kampus UNS memberikan keterangan resmi terkait peristiwa ini. Juru Bicara UNS, Agus Riwanto, menjelaskan bahwa Devita dikenal berprestasi, dengan IPK 3,8 dan merupakan penerima beasiswa KIP-K.
BACA JUGA: Mahasiswi Undip Meninggal Berlumuran Darah di Kamar Kos, Hasil Medis Sebut Penyakit Lupus
“Proses akademik sudah selesai. Devita hanya tinggal menyiapkan wisuda,” tegas Agus.
Ia juga menambahkan bahwa tindakan tragis ini berkaitan dengan gangguan mental yang telah Devita alami sejak 2023.
Devita menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak awal 2025. Ia telah mendapatkan pendampingan dan pernah menyampaikan bahwa ia berniat bunuh diri dengan berbagai cara. (*)