SEMARANG, beritajateng.tv – Porter bernama Agam, mengaku menyesal saat mengenang insiden tragis yang menimpa Juliana, pendaki asal Brasil, yang jatuh di Gunung Rinjani.
Saat kejadian, Agam justru berada di Jakarta, bukan di Rinjani, tempat biasanya ia membantu proses evakuasi pendaki.
“Saya benar-benar menyesal waktu itu kenapa saya ada di Jakarta, padahal harusnya saya tetap di Rinjani,” ungkap Agam, seperti beritajateng.tv kutip dari Rabu, 2 Juli 2025.
Ia mengaku merasa seperti sudah mendapat firasat untuk segera pulang usai acara Indofest, namun memilih tetap tinggal di Jakarta untuk bertemu teman-teman.
Agam Biasanya Aktif Dalam Setiap Proses Evakuasi di Rinjani
Agam dikenal sebagai sosok yang aktif dalam banyak proses penyelamatan pendaki di Gunung Rinjani. Ia bersama tim porter lokal sudah terlatih dalam menangani insiden jatuh di gunung.
BACA JUGA: Perlu Persiapan Matang, Begini Tips Mendaki Gunung Bagi Pemula, Jangan Asal Berangkat!
Menurut Agam, dalam beberapa kasus, porternya bisa melakukan evakuasi cepat tanpa harus menunggu bantuan dari tim luar.
“Biasanya kalau ada yang jatuh, porter kami langsung bergerak. Ambil tali, lari cepat, pasang alat, dan tarik korban. Sudah biasa kami melakukan evakuasi dalam hitungan menit,” ujar Agam.
Ia juga menyebutkan, selama ini timnya sudah mengevakuasi 11 jenazah dan banyak korban lain yang mengalami patah tulang namun berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.