SEMARANG, beritajateng.tv – Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Semarang bersama Forum Media SAPA, Puspaga, dan Yayasan Anantaka menggelar talkshow bertema Waspada Layar Digital, Ciptakan Ruang Aman bagi Anak.
Puluhan orang tua tampak antusias mengikuti diskusi hangat seputar dampak layar digital terhadap anak di Gedung Merby Centre.
Kegiatan ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara orang tua, pendidik, hingga pelaku usaha dalam membangun ekosistem digital yang aman dan sehat untuk anak-anak.
BACA JUGA: DP3A: Kekerasan Perempuan dan Anak Capai 91 Kasus di Kota Semarang
Kepala Bidang PPUG DP3A Kota Semarang, Sih Wahyu Nurhastanti menegaskan pentingnya peran keluarga sebagai pelindung utama anak di era digital yang serba terbuka.
“Ini mencakup menciptakan lingkungan yang aman dan sehat, baik secara fisik maupun mental, serta memberikan pendidikan tentang literasi digital. Konten negatif di internet dapat memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak. Mulai dari gangguan otak, masalah emosional, hingga kecanduan,” ujarnya.
Orang Tua Waspada Layar Digital
Direktur Yayasan Anantaka, Tsaniatus Solikah, atau akrab disapa Ika, mengingatkan para orang tua untuk tidak gagap teknologi.
Ia menyoroti tren konten tak layak yang mulai menyusup lewat game maupun aplikasi media sosial yang anak-anak konsumsi.
“Aplikasi game anak-anak sekarang ini banyak memuat video dengan adegan dewasa. Bahkan, dari media sosial dan game ini, sudah ada kasus anak-anak menjadi korban penipuan hingga prostitusi online,” jelasnya.
Ika menekankan, kewaspadaan orang tua tak boleh hanya sebatas soal durasi penggunaan gadget, tetapi juga harus peka terhadap jenis konten yang dikonsumsi anak.