SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025, jajaran Satlantas Polres Semarang menggelar kegiatan edukatif di tengah masyarakat.
Kegiatan edukatif ini dalam rangka membangun karakter generasi muda yang sadar hukum serta kepedulian terhadap sesama sejak dini.
Setidaknya ini dilakukan Unit Kamsel Satlantas Polres Semarang kepada 250 murid SD Negeri 2, Langensari, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.
Menurut Kanit Kamsel Polres Semarang, Ipda Aprilia Ika, kegiatan ini berguna membangun kesadaran tertib berlalu lintas sejak usia anak-anak.
Melalui pendekatan yang komunikatif dan interaktif, Polres Semarang mengajak anak-anak untuk memahami pentingnya tertib berlalu lintas demi keamanan dan keselamatan.
Selain itu juga mereka mengajak anak-anak menjauhi perilaku perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.
Misalnya, anak- anak diajak belajar dan memahami bagaimana cara menyeberang jalan dengan aman, mengenal rambu lalu lintas dasar.
Termasuk juga pentingnya menggunakan helm keselamatan pada saat mereka menjadi penumpang sepeda motor oleh orang tua masing-masing.
“Karena keselamatan di jalan raya bukan sekedar kewajiban, namun sudah menjadi kebutuhan bersama,” ungkapnya.
Deklarasi anti bullying, lanjut Ika, juga menjadi bagian penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan penuh kasih sayang.
Ia juga mengajak para murid untuk saling menyayangi dan menghargai satu sama lain, serta tidak melakukan tindakan yang menyakiti teman.
“Pihak sekolah menyambut baik hal ini yang mendukung penuh upaya pembinaan sejak usia dini,” tambahnya.
BACA JUGA: Permintaan Rumah Bersubsidi Tertinggi di Jateng, DPU Kabupaten Semarang Ungkap Penyebabnya
Karena kegiatan ini dapat menjadi pondasi awal bagi murid untuk tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, peduli terhadap keselamatan, dan mampu menciptakan lingkungan sosial yang sehat.
“Satlantas Polres Semarang terus berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, untuk menanamkan nilai-nilai positif dari bangku sekolah dasar,” tegasnya. (*)
Editor: Farah Nazila