SEMARANG, beritajateng.tv – Mahasiswa KKN-T Literasi Universitas Diponegoro Tim 169 Kelompok 2 menginisiasi kegiatan literasi berbasis pemanfaatan buku bermutu dari Perpustakaan Nasional RI untuk menumbuhkan minat baca siswa sejak usia dini. Program ini berlangsung di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, selama lima hari berturut-turut, yakni pada tanggal 22 hingga 26 Juli 2025.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mendorong minat baca siswa, tetapi juga memastikan bahwa bantuan buku dari pemerintah benar-benar tersalurkan secara aktif dan bermanfaat dalam lingkungan pendidikan.
Kegiatan utama kegiatan ini yakni membaca nyaring (read aloud) secara rutin setiap pagi sebelum mulainya pembelajaran formal di kelas.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit setiap harinya. Mahasiswa membagi siswa kelas 1 ke dalam kelompok-kelompok kecil agar kegiatan membaca lebih fokus dan menyenangkan.
Mahasiswa KKN Undip Inisiasi Gerakan Membaca
Dalam kelompok tersebut, mahasiswa membacakan cerita dari buku-buku pilihan yang telah diseleksi berdasarkan tingkat pemahaman dan usia anak. Buku-buku tersebut merupakan bagian dari program bantuan bahan bacaan bermutu dari Perpustakaan Nasional RI.
Pemilihan buku berdasarkan nilai-nilai unsur pendidikan karakter, imajinasi, serta pesan moral yang kuat. Beberapa judul buku yang tersedia dalam kegiatan membaca nyaring ini antara lain “Di Mana Rumah Lutung” karya Gagas Setyabrata, “Tutu si Kutu Rambut” karya Layangmaya, “Uli Ingin Sendiri” karya Eugenia Gina, “Sekantong Jeruk” karya Dian Sukma Kuswardhani, “Lihat Kebunku” karya Flora Maharani, dan banyak judul lainnya dari buku bantuan Perpustakaan Nasional RI.
Judul-judul tersebut memiliki cerita yang sederhana namun sarat nilai, serta visualisasi gambar yang menarik untuk memancing imajinasi anak-anak.
Metode membaca nyaring secara ekspresif dan interaktif. Mahasiswa menggunakan variasi intonasi suara, mimik wajah yang ekspresif, serta gerakan tubuh yang mendukung isi cerita agar anak-anak semakin tertarik dan larut dalam alur cerita.
Setelah membaca, sesi berlanjut dengan diskusi ringan. Anak-anak diajak mengulas isi cerita melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana yang melatih daya ingat, memperluas pengetahuan, dan memperkuat pemahaman terhadap bacaan yang disampaikan.
Aktivitas ini untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membangun keberanian anak untuk berbicara, serta menumbuhkan kebiasaan membaca secara aktif. Sebagai bentuk motivasi dan penghargaan, mahasiswa memberikan hadiah kecil kepada siswa yang aktif dalam sesi diskusi.
BACA JUGA: Kisah Achmad Rasyid, Dari Bongkar Pasang Mobil Mainan hingga Masuk Universitas Top Dunia
Partisipasi Anak
Semua peserta juga mendapatkan stiker menarik sebagai bentuk apresiasi agar setiap anak merasa terlibat dan mendapat apresiasi. Sistem penghargaan ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi anak dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan penuh semangat.