SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pendidikan mengajak masyarakat, khususnya kalangan orang tua siswa untuk mencegah terjadinya “cyber bullying” terhadap anak-anak melalui perangkat gawai.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menyebut, upaya pencegahan “bullying” di sekolah sebenarnya sudah ada. Termasuk inovasi-inovasi yang ada sekolah.
“Tapi kan namanya bentuk-bentuk kekerasan. Bentuk ‘bullying’ di satuan pendidikan karena pengaruh-pengaruh media sosial ini kan juga berkembang,” katanya.
Hal tersebut ia sampaikan usai kegiatan Ngopi Bareng (Ngobrol Penting Bersama Stakeholder Pendidikan) bertema “Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan”, Senin, 11 Agustus 2025.
Ia mengatakan bahwa kasus kekerasan atau perundungan yang terjadi secara fisik biasanya mudal terdeteksi. Tetapi jika sifatnya sosial melalui gawai akan susah terdeteksi dan terkendali.
BACA JUGA: Dorong Kesadaran Sejak Dini, Dinas Pendidikan Semarang Integrasikan Pendidikan Lingkungan ke Kurikulum PAUD
“Sekarang ini kan ada yang namanya ‘cyber bullying’. Nah, itu handphone ini kan kita enggak bisa mengendalikan sendiri. Sekolah enggak bisa mengendalikan sendiri, tapi harus bareng-bareng,” katanya.
Sebab, kata dia, anak-anak biasanya bermain gawai bersama kawan-kawannya. Termasuk di rumah juga sehingga membutuhkan peran orang tua dalam melakukan pengawasan.
Menurut dia, selama ini kasus kekerasan terhadap anak dan perundungan juga tidak selalu terjadi di sekolah sehingga membutuhkan tanggung jawab bersama seluruh pihak terkait.