SEMARANG, beritajateng.tv – Kisah inspiratif datang dari srikandi Gojek asal Kota Semarang bernama Lidiah Riyanti. Lidiah, sapaan akrabnya menjadi bukti nyata bagaimana semangat perjuangan bisa lahir dari keseharian seorang ibu yang pantang menyerah.
Perempuan paruh baya ini telah melewati banyaknya ujian kehidupan dan berbagai cobaan. Ia bangkit dari keterpurukan, berjuang dan bertahan dari kerasnya hidup.
Lika-liku kehidupan Lidiah Riyanti ini mulai pada tahun 2016. Tahun itu, menjadi titik balik kehidupan keluarga kecil miliknya.
Usaha sang suami, Suyanto, terpaksa gulung tikar. Mereka sempat kebingungan mencari jalan keluar hingga akhirnya menemukan harapan baru lewat Gojek.
BACA JUGA: Promosi Wisata Sejarah Lewat Jasirah Race, Gojek Hadirkan Akses Mobilitas Aman dan Nyaman
Lidiah Riyanti dan suaminya, kemudian mendaftarkan diri sebagai mitra driver Gojek. Sejak itu ‘roda hijau Gojek’ menjadi penggerak utama kehidupan keluarga.
“Waktu usaha kami jatuh, kami cari jalan baru. Dari Gojek inilah saya dan suami menemukan harapan dan bisa kuat bertahan,” kenangnya, Selasa 26 Agustus 2025.
Perjuangan mereka bukan hanya soal mencari nafkah, tetapi juga membangun kebersamaan.
Suyanto sendiri, terkenal aktif melakukan berbagai kegiatan sosial Gojek, mulai dari Upacara 17 Agustus hingga bakti sosial bersama komunitas.
Semangat itu menjadi teladan bagi keluarga, hingga anak kedua mereka, Quenna Azra Riyanto, berhasil menempuh pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Semarang jurusan Teknik Elektro melalui Beasiswa Gojek. Kini Quenna sedang menyelesaikan proses skripsi.
“Alhamdulillah, anak saya bisa kuliah dengan mendapatkan beasiswa dari Gojek, ini benar-benar kebanggaan besar buat keluarga kami,” kata Lidiah penuh syukur.
Peran Ganda Lidiah Usai Suami Terkena Stroke
Perjuangan keluarga ini tidak selalu mulus, kehidupan mereka juga penuh dengan ujian berat. Tahun 2024, suami Lidiah jatuh sakit setelah mengalami penyumbatan darah di kepala yang menyebabkan stroke.
Sejak itu, Suami Lidiah hanya bisa terbaring di rumahnya. Kondisi ini membuat Lidiah harus berdiri lebih kuat dan mengambil peran ganda: sebagai ibu, istri, sekaligus tulang punggung keluarga.