SEMARANG, beritajateng.tv – Roadshow Bunda Literasi di Kota Semarang menjadi momentum penting untuk menegaskan arah pendidikan yang lebih berkualitas.
Roadshow ini mulai di Kecamatan Banyumanik, di tiga jenjang sekolah. TK PGRI 74 Paud RW. 06 Tinjomoyo. Lanjut ke SDN Srondol Kulon 02 dan terakhir di SMPN 27 Semarang.
Wali Kota Semarang sekaligus Bunda Literasi, Agustina Wilujeng Pramestuti menekankan bahwa anak-anak harus belajar dengan cara memahami, bukan sekadar menghafal.
Menurutnya, setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik berbeda yang harus terakomodasi dengan metode pembelajaran tepat.
“Di TK dan PAUD itu lebih ke pengenalan sederhana, misalnya ‘ini apa namanya’. Sementara di SD sudah masuk ke tahap how to do, bagaimana anak-anak mengamalkan ilmu dan bergerak cepat,” ujarnya usai roadshow di SMPN 27 Semarang pada Kamis, 28 Agustus 2025.
BACA JUGA: Perpustakaan Nasional Kukuhkan Walikota Semarang sebagai Bunda Literasi
Agustina menambahkan, di tingkat SMP pembelajaran akan diarahkan pada tahap how to be, yaitu membentuk karakter dan kesadaran diri agar anak-anak siap menghadapi masa depan.
Melalui roadshow Bunda Literasi ini, pemerintah kota menargetkan sekolah di berbagai kecamatan dapat terlibat aktif menumbuhkan budaya membaca.
“Targetnya bukan wilayah, tapi setiap jenjang pendidikan. Harapannya, anak-anak gemar membaca, memiliki keinginan untuk belajar, dan mempersiapkan masa depannya,” tegasnya.
Agustina berharap langkah ini membawa perubahan nyata bagi generasi muda Semarang. “Saya ingin memberi perubahan yang berarti untuk anak-anak,” pungkasnya.
Pembiasaan literasi di sekolah
Plt Kepala SMPN 27 Semarang, Rini Rusmiasih mengungkapkan bahwa di sekolahnya sudah memiliki tradisi literasi yang terjadwal. Setiap hari Selasa, siswa diberi kesempatan membaca buku sesuai minatnya, kemudian menuliskan hasil bacaan dalam jurnal literasi.