SALATIGA, beritajateng.tv – Dampak penggunaan gas air mata oleh aparat kepolisian guna menghalau massa yang ricuh pada unjuk rasa di Mapolres Salatiga beberapa waktu lalu juga warga rasakan.
Sedikitnya lima orang warga di sekitar Mapolres Salatiga terdampak oleh gas air mata; dua di antaranya merupakan ibu hamil dan tiga lainnya lanjut usia (lansia).
Hal ini terungkap saat Kapolres Salatiga, AKBP Veronica, bersama Tim Dokkes Polres Salatiga mengunjungi warga terdampak gas air mata di sekitar Mapolres Salatiga, Selasa, 2 September 2025.
BACA JUGA: Tembakan Gas Air Mata Tak Berhenti, Warga Mugassari Saling Bantu Bagikan Pasta Gigi dan Air Gratis
Salah seorang ibu hamil yang terdampak, Friskila Okta, mengaku sempat mengalami sesak napas dan mata perih hingga harus mendapat perawatan medis di RSUD Kota Salatiga.
Namun, karena sedang mengandung dengan usia kehamilan yang sudah mendekati persalinan, ia pun harus mendapat penangan khusus dari tim medis rumah sakit setempat.
Hingga akhirnya proses persalinan pun harus berjalan dan ibu muda tersebut akhirnya melahirkan bayi dalam kondisi selamat dan sehat di RSUD Kota Salatiga.
Polres Salatiga minta maaf warga terdampak gas air mata
Ibu hamil lainnya, Mutia, juga terdampak oleh gas air mata pada saat aksi tersebut. Awalnya, Mutia penasaran suasana malam di lingkungan tempat tinggalnya menjadi gaduh dan ramai. Sehingga ia pun keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.
Namun, ia sempat masuk kembali ke dalam rumah karena mulai merasakan pedih di mata. Tetapi rasa penasaran membuatnya kembali keluar rumah.