SEMARANG, beritajateng.tv – KAI Daop 4 Semarang melakukan berbagai upaya mitigasi terhadap potensi gangguan perjalanan kereta api akibat bencana alam.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa mitigasi bencana berjalan secara berkelanjutan. Baik melalui pengawasan jalur, penempatan petugas siaga, hingga kesiapan peralatan darurat.
“Kami tidak hanya menunggu terjadinya gangguan. Tetapi sejak dini telah melakukan langkah mitigasi di jalur-jalur yang memerlukan pemantauan khusus. Hal ini agar perjalanan Kereta Api tetap selamat, aman, dan tepat waktu,” ungkapnya.
Franoto mengatakan bahwa upaya pertama yang telah pihaknya lakukan sejak awal adalah pemetaan jalur dengan pantauan khusus.
Selanjutnya, KAI Daop 4 menyiapkan petugas khusus untuk melakukan pemantauan serta langkah-langkah preventif memastikan perjalanan kereta api tetap aman dan lancar.
“Selain itu, KAI Daop 4 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di sejumlah titik strategis. AMUS tersebut berisi material dan peralatan darurat seperti batu balast, karung pasir, dan peralatan mekanik untuk penanganan cepat apabila terjadi gangguan di jalur kereta api. Dengan ketersediaan AMUS, respon terhadap kondisi darurat dapat berjalan lebih sigap dan efektif,” kata Franoto.
Di sisi lain, patroli dan pengawasan jalur kini akan lebih intensif, terutama memasuki periode cuaca ekstrem seperti sekarang. Kegiatan ini tidak hanya oleh petugas perawatan jalur, tetapi juga melibatkan langsung jajaran Manajemen KAI Daop 4 Semarang.
Kehadiran manajemen di lapangan tidak hanya bertujuan untuk memantau kondisi lintas secara langsung. Tetapi juga untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada petugas serta memastikan SOP berjalan dengan baik.
BACA JUGA: Kereta Api Lokal Daop 4 Layani 567.308 Penumpang di Semester I 2025
“Manajemen Daop 4 tidak hanya mengandalkan laporan tertulis dari petugas lapangan, tetapi juga turun langsung untuk memastikan jalur benar-benar dalam kondisi aman. Hal ini juga sekaligus menjadi bentuk pengawasan dan evaluasi agar langkah mitigasi berjalan efektif,” ujar Franoto.