Pendidikan

Inovasi Literasi Multimodal dan Hybrid Library, SMPN 31 Semarang Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri

×

Inovasi Literasi Multimodal dan Hybrid Library, SMPN 31 Semarang Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri

Sebarkan artikel ini
SMPN 31 Semarang
Kepala SMPN 31 Agung Nugroho (kanan) saat mengenalkan program Hybrid Library ke peserta didik. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Suasana pagi di SMP Negeri (SMPN) 31 Semarang terlihat dinamis. Beberapa siswa sibuk membaca buku di taman sekolah. Sementara yang lain asyik memindai barcode yang menempel di dinding kelas hingga sudut sekolah.

Dari layar gawai mereka, muncul beragam bacaan, mulai dari puisi, cerita rakyat, hingga pengetahuan sains. Inilah wajah baru literasi di SMPN 31 Semarang, hasil inovasi yang lahir dari kemitraan dengan Tanoto Foundation.

Di balik suasana itu ada sosok Agung Nugroho, Kepala SMPN 31 Semarang, yang sejak awal memimpin membawa semangat perubahan. Baginya, literasi bukan lagi sekadar duduk di perpustakaan, tetapi bagaimana siswa bisa membaca kapan saja dan di mana saja.

Agung, sapaan akrabnya, mengungkapkan banyak mendapat inspirasi dalam menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dari pelatihan guru yang ia ikuti.

Salah satu terobosan yang kini menjadi ikon sekolah adalah Hybrid Library. Meluncur sejak 2023, perpustakaan ini memadukan buku fisik dan digital.

BACA JUGA: Inspiratif! Cerita Nining Sulistyaningsih Terapkan ‘Ledy Bar’ Metode Pembelajaran Menyenangkan di SMPN 2 Semarang

“Banyak ide yang bisa saya adopsi dari pelatihan yang saya ikuti. Terutama soal pembelajaran kreatif dan variatif. Dari situ lahirlah program Hybrid Library,” jelas Agung saat beritajateng.tv konfirmasi pada Kamis, 25 September 2025.

Menurutnya dengan Hybrid Library menjadikan setiap sudut sekolah sebagai ruang baca. Siswa cukup memindai barcode yang tertempel di berbagai penjuru sekolah untuk mengakses ratusan judul buku.

Kini koleksi yang tersedia di Hybrid Library SMPN 31 Semarang mencapai lebih dari 300 judul buku digital, mulai dari sastra, fiksi, biografi, hingga teknologi tepat guna. Koleksi tersebut dipadukan dengan karya guru dan siswa, termasuk antologi puisi.

“Anak-anak itu kan biasanya kalau literasi hanya membaca buku-buku fisik. Tapi adanya program Hybrid Library. Di setiap sudut [sekolah] kami siapkan link barcode yang bisa siswa akses. Jadi ada semacam program aplikasinya,” ungkapnya.

SMPN 31 Semarang juga kembangkan literasi multimodal

Selain Hybrid Library, kata Agung, SMPN 31 juga mengembangkan literasi multimodal. Program ini memungkinkan siswa belajar melalui lingkungan sekitar dengan bantuan barcode.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan