Jateng

Warga Miskin Jateng 3 Juta, Dinsos Beri Kartu Jateng Ngopeni ke 10 Ribu Orang: Tiap Bulan Rp400 Ribu

×

Warga Miskin Jateng 3 Juta, Dinsos Beri Kartu Jateng Ngopeni ke 10 Ribu Orang: Tiap Bulan Rp400 Ribu

Sebarkan artikel ini
Kartu Jateng Ngopeni | Siswa Sekolah Rakyat Jateng | Sekolah Rakyat Jawa Tengah | penduduk miskin
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur, saat dijumpai di kantornya. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dinas Sosial menyebut angka kemiskinan di Jawa Tengah turun tipis dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen atau sekitar 3,37 juta jiwa per Maret 2025.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menarget bisa menekan angka kemiskinan di kisaran 5 s.d. 6 persen lima tahun ke depan.

“Iya, angkanya [kemiskinan] dari 9,58 persen [turun] menjadi 9,48 persen. Mudah-mudahan sampai dengan 5 tahun ke depan sudah di angka 5 sampai 6 persen,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Imam Maskur, Kamis, 2 Oktober 2025.

Saat disinggung persentase kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, Imam menyebut jumlahnya berada di kisaran nol koma sekian persen. Ia mengaku belum dapat memastikan jumlah pastinya.

“Nol sekian persen [kemiskinan ekstrem] ya, mudah-mudahan tahun 2026 sesuai dengan angka target Pak Presiden sudah bisa kelar. Insyaallah sih Jawa Tengah bisa kelar,” ucap Imam.

Imam menuturkan, Kartu Jateng Ngopeni atau Kajen menjadi salah satu terobosan Pemprov Jawa Tengah mengurangi angka kemiskinan.

BACA JUGA: Banyak Beasiswa Siswa Miskin Tak Tepat Sasaran di Kota Semarang, Dewan Sebut Terkendala DTKS

Ia menyebut Program Kajen menyasar warga yang tak pernah menerima bantuan lain dari pemerintah pusat. Adapun penerima Kajen itu, kata Imam, akan mendapatkan Rp400 ribu setiap bulannya.

“Ketika memang dia belum dapat [bantuan] dan memenuhi kriteria, misalkan punya penyakit menahun, disabilitas yang sudah tidak bisa apa-apa, lansia yang sudah tidak bisa [bekerja], kami intervensi dengan Kajen atau Kartu Jateng Ngopeni. Kisarannya sebulannya Rp400 ribu, nanti bulan Oktober ini nanti akan segera dicairkan,” jelas Imam.

Menurut keterangannya, penerima Kajen di tahun 2025 mencapai 10.216 orang. Mereka berasal dari kelompok masyarakat rentan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Tak hanya itu, Imam menegaskan 10 ribu orang itu tak menerima bantuan lain selain Kajen. Sehingga, kata dia, mereka tak menerima bantuan sosial secara dobel. “Ada 10.216 penerima, jadi enggak dobel, masa dobel-dobel?” tegasnya.

Menurut Imam, bantuan itu memang ditujukan khusus untuk warga yang sama sekali tidak tersentuh bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos RI), seperti bantuan PKH.

“Kalau PKH itu dari Kemensos, kalau Kajen itu dari kami. Dulu namanya KJS, Kartu Jateng Sejahtera, sekarang jadi Kajen, Kartu Jateng Ngopeni,” ujarnya.

Selain bansos, perbaikan RTLH hingga bantuan modal usaha jadi upaya Pemprov Jateng tuntaskan kemiskinan

Selain bantuan tunai, Pemprov Jawa Tengah juga mendorong pemberdayaan melalui program usaha ekonomi produktif. Imam menyebut, warga miskin yang memiliki usaha kecil bisa dibantu modal dan pelatihan agar lebih mandiri.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan