SEMARANG, beritajateng.tv – Erick Thohir mengungkapkan bahwa ia telah berjuang selama dua minggu untuk merancang skema bantuan dana pensiun bagi atlet dan pelatih yang telah berprestasi. Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru ini menginformasikan bahwa ia telah mengajukan anggaran untuk mantan atlet dan pelatih kepada Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.
Erick menyatakan bahwa Purbaya terbuka terhadap permohonan alokasi anggaran untuk para pahlawan olahraga Indonesia yang telah pensiun. Namun demikian, Erick masih belum dapat memastikan jadwal pencairan anggaran dan jumlah dana yang akan disalurkan oleh Kementerian Keuangan. Menurutnya, masih perlu studi kelayakan lebih lanjut.
Ia juga menambahkan bahwa penyusunan skema dana pensiun atlet berdasarkan pada kebijakan dari beberapa negara lain seperti di Cina. Saatnya bagi negara untuk memberikan perhatian kepada mereka yang telah mengibarkan bendera Merah Putih di ajang juara.
Parameter yang ia maksud adalah seberapa besar pencapaian atlet, baik di tingkat regional seperti SEA Games dan Asian Games, maupun di tingkat internasional seperti Olimpiade. Kajian mengenai dana ini masih berlangsung di Kemenpora, sehingga ia meminta agar parlemen selaras dengan upaya tersebut.
Indonesia patut belajar dari negeri Tirai Bambu. Regulasi dan sistem pemberiaan dana pensiun untuk atlet telah bergulir sejak lama.
Bagaimana Cina Memberikan Dana Pensiun untuk Atlet?
Rata-rata usia pensiun atlet di Cina adalah sekitar 27 tahun untuk perempuan dan 29 tahun untuk laki-laki. Nasib mereka yang pensiun bisa dianggap baik jika mereka berhasil meraih podium di ajang bergengsi seperti Olimpiade.
Sejauh ini, ada 319 juara Olimpiade yang lahir dan tumbuh di Tiongkok daratan antara tahun 1984 hingga akhir 2024.