SEMARANG, beritajateng.tv- Para pecinta langit dan fenomena alam wajib menyaksikan Supermoon pada 7 Oktober 2025 yang menghadirkan momen langka.
Pada malam itu, Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya, sehingga tampak lebih besar dan terang dari biasanya.
Fenomena ini disebut “Supermoon”, dan kali ini purnama ini bertepatan dengan Harvest Moon, yaitu purnama yang paling dekat dengan ekuinoks musim gugur.
Bagi fotografer, astronom amatir, dan masyarakat umum, ini menjadi momen ideal untuk menikmati keindahan langit dan keajaiban alam semesta.
Para astronom menyebut fenomena ini sebagai “Harvest Moon”
Para astronom menyebutnya “Harvest Moon” karena muncul dekat dengan ekuinoks musim gugur, saat Matahari berada di garis khatulistiwa dan menandai peralihan dari musim panas ke gugur di belahan Bumi utara.
Dalam tradisi agrikultur, terutama di Eropa dan Amerika Utara, Harvest Moon sangat penting karena memberikan cahaya tambahan di malam hari, yang memungkinkan para petani memanen hasil ladang lebih lama setelah matahari terbenam.
Selama beberapa malam berturut-turut, Harvest Moon terbit lebih cepat dari biasanya, hanya sekitar 30–35 menit setelah matahari terbenam, sedangkan bulan purnama lainnya biasanya terbit dengan selisih sekitar 50 menit. Akibatnya, malam-malam di sekitar Harvest Moon tampak lebih terang dan panjang.
Fenomena ini tidak hanya bermakna secara ilmiah dan historis, tetapi juga memiliki nuansa budaya dan estetika yang kuat.
Berbagai kebudayaan mengaitkan Harvest Moon dengan rasa syukur, perayaan panen, dan awal musim baru.