Pendidikan

Cegah Abrasi, Pelajar di Semarang Bentengi Pesisir Pantura Jateng Lewat Tanam 3 Ribu Mangrove

×

Cegah Abrasi, Pelajar di Semarang Bentengi Pesisir Pantura Jateng Lewat Tanam 3 Ribu Mangrove

Sebarkan artikel ini
penanaman mangrove semarang
Siswa SMAN 8 Semarang menanam mangrove di Pantai Tirang. Rabu, 8 Oktober 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Ratusan pelajar SMA, SMK, dan SLB di Kota Semarang turun langsung ke pesisir Desa Tapak, Kelurahan Tugurejo pada Rabu, 8 Oktober 2025 untuk menanam 3.000 bibit mangrove.

Dengan kaki berlumpur dan tangan menggenggam bibit bakau, para siswa bersama guru, aparat, serta warga setempat beraksi menjaga kelestarian lingkungan pesisir utara Jawa Tengah.

Kegiatan bertajuk “Pelajar Bakti Bumi, Ayo Mageri Segoro” ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, serta sejumlah sekolah di Semarang. Sebanyak 220 peserta dari SMA Negeri 8, SMA Negeri 22, SMK Negeri 9, dan SLB Negeri 1 Semarang terlibat aktif menanam mangrove jenis Rhizophora.

Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Jateng, Kustrisaptono, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Jawa Tengah untuk mewujudkan provinsi yang tangguh pangan dan berkelanjutan secara lingkungan.

“Inilah bentuk nyata pendidikan karakter lingkungan. Kami ingin menanamkan kecintaan terhadap alam sejak dini,” ujarnya.

BACA JUGA: Tambakrejo Semarang Bakal Jadi Ecowisata Mangrove, Pemkot Siapkan Masterplan

Menurutnya, gerakan ini menjadi langkah awal bagi siswa untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Ke depan, kegiatan semacam ini diharapkan bisa dilakukan rutin setiap tahun, bahkan dua kali dalam setahun.

“Kami ingin anak-anak sadar bahwa menjaga lingkungan itu tanggung jawab bersama,” imbuhnya.

Penanaman mangrove kali ini juga melibatkan berbagai unsur masyarakat. Warga turut membantu proses penanaman hingga pemeliharaan agar bibit tidak rusak akibat arus laut.

“Kami menanam 3.000 pohon dengan bantuan masyarakat. Mereka ikut mengikat tanaman menggunakan bambu agar tidak terbawa arus. Tanpa peran warga, hasilnya tidak akan maksimal,” jelas Kustri.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan