Jateng

Marak Fun Run di Semarang, Disporapar: Event Lari yang Tak Didukung Pemerintah Perlu Dipertanyakan

×

Marak Fun Run di Semarang, Disporapar: Event Lari yang Tak Didukung Pemerintah Perlu Dipertanyakan

Sebarkan artikel ini
event lari | Smartfren Fun Run 2024 Hadir di Semarang, Semangat 100 Persen untuk Indonesia 
Event Smartfren Fun Run 2024 yang berlangsung meriah di Kota Semarang. (Steve Arie/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tren fun run atau event lari menggeliat di Kota Semarang. Pantauan beritajateng.tv pada akun TikTok @infolari.semarang, ada sekitar 10 event lari yang berlokasi di Kota Semarang selama Oktober 2025. Salah satunya ialah event lari malam Gubernur Run 2025 yang akan berlangsung pada Selasa, 28 Oktober 2025 mendatang.

Di tengah euforia ini, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Muhammad Masrofi, mengingatkan agar calon peserta lebih cermat memilih ajang lari yang akan diikuti.

Ia menyebut, maraknya lomba lari saat ini perlu barengi pula dengan ketelitian calon peserta dalam memastikan legalitas penyelenggara.

Menurutnya, tak semua event lari tercatat atau mendapat dukungan pemerintah daerah. Apabila nihil koordinasi dan dukungan dari pemda setempat, hal itu patut jadi pertanyaan.

BACA JUGA: Event Lari Malam di Kota Semarang, Gubernur Run 2025 Hadirkan Jobfair hingga Tenxi untuk Gaet Gen Z

“Kalau tidak ada support dari pemerintah daerah masing-masing itu ya perlu menjadi pertanyaan untuk standar pelaksanaan kegiatan ini,” ujarnya saat beritajateng.tv temui di kantornya, Selasa, 14 Oktober 2025.

Masrofi menjelaskan, setiap penyelenggaraan lomba lari seharusnya melewati sejumlah prosedur dasar, seperti perizinan dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga setempat maupun Jawa Tengah, koordinasi keamanan dengan kepolisian, serta kejelasan rute dan fasilitas peserta.

“Perizinan dari Dinas Pemuda Olahraga setempat dan juga pengamanannya yaitu dari Polda maupun Polres atau Polrestabes, itu harus tetap, itu standarnya. Yang kedua adalah peserta lari itu rutenya mana; ketiga adalah dapat apa si pelari, mau medali, kaos, dan lain sebagainya dengan biaya pendaftaran sekian. Harusnya itu koordinasikan dengan kami,” jelasnya.

Maraknya event lari di Jawa Tengah

Ia menilai, maraknya event lari di Jawa Tengah, utamanya Kota Semarang, sebenarnya hal yang positif. Industri olahraga lari, kata Masrofi, kini tumbuh lewat inisiatif event organizer (EO) tanpa sepenuhnya bergantung pada dana pemerintah.

“Banyak sekali sekarang EO yang menyelenggarakan kegiatan sport untuk lari itu karena sekarang sudah jadi industri, industri olahraga yang menghasilkan,” katanya.

Namun, ia menekankan bahwa koordinasi tetap penting agar pelaksanaan berjalan aman dan profesional.

“Cuma perlu ada koordinasi dengan pemerintah daerah setempat termasuk kepolisian untuk standar pelaksanaannya. Jangan sampai nanti abal-abal, bawa lari, orasi tidak dilaksanakan dan sebagainya,” lanjutnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan