KUDUS, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dan Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen, meluncurkan program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren. Peluncuran ini bersamaan dengan acara Jateng Bersholawat dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Alun-alun Kabupaten Kudus, Selasa, 21 Oktober 2025 malam.
“Malam ini, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Jawa Tengah merilis program prioritas. Santri pesantren dan pengasuhnya akan mendapatkan beasiswa dari provinsi,” kata Ahmad Luthfi didampingi Taj Yasin Maimoen saat meluncurkan program.
Sebagai informasi, program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren merupakan komitmen Pemprov Jateng untuk meningkatkan kualitas sumber daya santri dan pengasuh pesantren. Selain itu, melahirkan santri profesional yang cakap dalam ilmu agama, sekaligus unggul dalam berbagai bidang strategis.
Program ini bekerja sama dengan Lembaga Fasilitasi dan Sinergitas Pesantren (LFSP), yakni lembaga yang anggotanya para kiai, pengasuh pesantren, serta intelektual Islam yang memiliki kepedulian terhadap penguatan pendidikan pesantren. LFSP berperan penting dalam memfasilitasi berbagai program Pemprov Jateng yang berkaitan dengan dunia pesantren, termasuk seleksi dan pendampingan penerima beasiswa.
BACA JUGA: Pemprov Jateng Permudah Perizinan Usaha, Sejumlah Pengusaha Sebut Iklim Bisnisnya Baik
Skema dan Jenis Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren
Jenis program beasiswa yang tersedia antara lain beasiswa S1 dalam negeri berupa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) semester 1-8 di universitas yang ada di Jawa Tengah. Adapun jurusan yang menjadi fokus beasiswa yakni bidang kedokteran, pertanian, sains, teknologi, teknik, matematika, dan keislaman.
Berikutnya beasiswa pendidikan vokasi dan S1 Luar Negeri bidang saintek. Negara tujuannya antara lain Turki, India, Jepang, Korea Selatan, dan China. Fasilitasnya berupa biaya kuliah, biaya hidup, visa, asuransi, dan tiket pulang pergi (PP).
Selain itu juga ada beasiswa S1 Luar Negeri untuk double degree bidang sains dan teknologi dan S1 luar negeri bidang keislaman. Kemudian, beasiswa S2 dalam Negeri untuk bidang keislaman, humaniora, dan saintek.
“Beasiswa tidak hanya berfokus pada pendidikan formal di dalam negeri tetapi termasuk di luar negeri. Adanya program Pesantren Obah, 5.570 pesantren di Jawa Tengah akan kita openi,” katanya.