SEMARANG, beritajateng.tv – Sekolah Rakyat yang tengah pemerintah rancang akan menjadi lembaga pendidikan dengan dua jalur utama. Jalur akademik bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, serta vokasi bagi mereka yang siap langsung bekerja.
Hal tersebut terungkap oleh Menteri Sosial, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, usai meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang pada Rabu, 29 Oktober 2025.
“Memang di Sekolah Rakyat nanti ada dua jalur. Bagi yang ingin meneruskan pendidikan tinggi akan dibimbing secara akademik, sementara yang ingin langsung bekerja akan dibimbing melalui pendidikan vokasi,” ujarnya.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Kementerian Sosial akan bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), serta lembaga-lembaga lain dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
BACA JUGA: 166 Sekolah Rakyat Beroperasi di 2025, Mensos dan Menteri PANRB Pastikan Program Efektif
“Kami akan berkolaborasi dengan Kemnaker, P2MI, dan lembaga lain untuk menyiapkan kurikulum bagi siswa yang ingin langsung bekerja,” tambahnya.
Selain menyiapkan jalur pendidikan, Kementerian Sosial juga sedang menyusun rencana kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) bersama Kementerian PAN-RB.
Tidak hanya tenaga pengajar, namun juga tenaga kependidikan seperti wali asrama, operator, tenaga keamanan, hingga wali asuh akan dilibatkan dalam sistem Sekolah Rakyat.
“Semua kami rancang secara menyeluruh, tidak hanya guru dan kepala sekolah, tetapi juga tenaga kependidikan lainnya. Nanti akan banyak pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat,” kata Gus Ipul.
Gubernur Jawa Tengah: Sekolah Rakyat Sudah Match
Untuk pengisian SDM, pemerintah akan memprioritaskan aparatur sipil negara (ASN) atau PNS yang sudah bekerja di lingkungan masing-masing. Namun, jika kebutuhan belum terpenuhi, akan ada rekrutmen baru melalui seleksi dan diklat khusus.













