Jateng

Sensus Ekonomi 2026 Tak Terkait Pajak, BPS Jateng Minta Pengusaha Jujur Jawab Survei

×

Sensus Ekonomi 2026 Tak Terkait Pajak, BPS Jateng Minta Pengusaha Jujur Jawab Survei

Sebarkan artikel ini
2026 Sensus Ekonomi
Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, saat dijumpai di Media Gathering Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Kota Semarang, Kamis, 30 Oktober 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah meminta pelaku usaha tidak khawatir terhadap pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 yang akan berlangsung tahun depan.

Plt Kepala BPS Jawa Tengah, Endang Tri Wahyuningsih, menegaskan sensus ekonomi tak berkaitan dengan pemungutan pajak bagi pelaku usaha, melainkan untuk memetakan potensi ekonomi dan karakteristik usaha di seluruh wilayah Indonesia.

“Sensus ekonomi 2026 ini bertujuan untuk melihat potensi ekonomi, melihat karakteristik usaha selain sektor pertanian. Semua sektor akan didata, semua pelaku usaha juga akan dilakukan pendataan, tetapi selain sektor pertanian,” ujar Endang saat dijumpai di Media Gathering Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026, Kota Semarang, Kamis, 30 Oktober 2025 sore.

BACA JUGA: Sensus Ekonomi 2026 Fokus ke Dunia Digital, BPS Jateng Bidik Pendataan Bisnis Online

Endang menjelaskan, pendataan akan dilakukan secara door to door oleh petugas sensus untuk menggali kondisi ekonomi masyarakat secara menyeluruh.

“Pelaksanaan sensus ekonomi nanti di bulan Juni sampai Juli 2026, dua bulan. Petugas akan mendatangi langsung pelaku usaha untuk memperoleh gambaran kondisi perekonomian di masyarakat,” jelasnya.

Sensus Ekonomi 2026 tangkap pergeseran usaha digital dan sektor mikro yang dinamis

Endang menyebut Sensus Ekonomi 2026 juga menjadi momentum untuk memperbarui data ekonomi yang terakhir dihimpun pada 2016 lalu. Dalam kurun sepuluh tahun, menurutnya, banyak perubahan terjadi di lapangan, utamanya pada sektor usaha mikro dan kecil yang sangat dinamis.

“Justru di situlah gunanya Sensus Ekonomi 2026, untuk meng-update kondisi saat sekarang. Karena usaha mikro kecil ini sangat rentan terhadap perubahan. Kemarin dia industri, sekarang perdagangan, dan sebagainya,” terangnya.

Salah satu fokus baru dalam sensus mendatang adalah fenomena ekonomi digital. Jika pada sensus sebelumnya belum tercakup, kini aktivitas jual beli daring akan ikut dihitung sebagai indikator baru dalam struktur ekonomi.

BACA JUGA: BPS Semarang Dorong Literasi Statistik, Ajak Pelaku Usaha Dukung Sensus Ekonomi 2026

“Sekarang kita juga ingin menangkap digitalisasi ekonomi yang dulu memang tidak ada. Sekarang kan banyak yang berjualan secara online, jadi nanti akan tertangkap di sana penjualan secara online dan sebagainya,” tutur Endang.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan