Peristiwa

Bus Trans Semarang Terbakar di Tanjakan Silayur Ngaliyan, BLU: Diduga Korsleting Ampere

×

Bus Trans Semarang Terbakar di Tanjakan Silayur Ngaliyan, BLU: Diduga Korsleting Ampere

Sebarkan artikel ini
Bus Trans Semarang Terbakar di Tanjakan Silayur Ngaliyan, BLU: Diduga Korsleting Ampere
Bus Trans Semarang koridor 4 terbakar diduga karena korsleting ampere di Tanjakan Silayur, Ngaliyan, Semarang. (Tangkap Layar @infokejadiansmg)

SEMARANG, beritajateng.tv – Bus BRT Trans Semarang berulah lagi, kali ini bus koridor 4 terbakar usai melewati tanjakan Silayur, Kedungpane, Ngaliyan, Minggu, 2 November 2025 sekira pukul 16.30 WIB.

Video insiden Bus Trans Semarang rute Stasiun Tawang – Terminal Cangkiran itu tampak dari akun instagram @Infokejadiansmg.

Dalam unggahannya, tampak penumpang berhamburan keluar Bus, usai terjadi kebakaran dan mengeluarkan asap pada bagian bawah Bus. Petugaspun dengan sigap membantu para penumpang turun.

Kepala BLU BRT Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto membenarkan hal tersebut. Menurut Haris kebakaran Bus Trans Semarang terjadi tepat setelah melewati tanjakan Silayur.

“Kronologinya itu di terjadi di Tanjakan Silayur, lebih tepatnya pada trip 7 sesuai catatan kami. Penyebabnya karena ada korsleting ampere,” ujar Haris.

BACA JUGA: Bus Trans Semarang Rem Blong Tabrak Ruko di Mijen, BLU UPTD Siapkan Teguran ke Operator

Ia bersyukur saat kejadian tidak ada korban jiwa. Petugas, menurutnya langsung sigap menurunkan penumpang dari dalam Bus.

“Yang pertama, Alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa. Jadi untuk penumpang kita langsung oper ke armada selanjutnya,” papar dia.

Saat ini, lanjut Haris, armada yang terbakar telah diamankan di garasi untuk dilakukan pengecekan secara terperinci.

“Kami lakukan pengecekan terperinci, apakah benar Kebakaran terjadi sesuai dugaan awal korsleting ampere atau ada lagi yang lebih detailnya,” imbuh dia.

Dia menyebut, tanjakan yang terus naik di kawasan Silayur Ngaliyan juga jadi salah satu faktor mesin kendaraan panas.

“Kalau berbicara topografi, demografi itu memang pengaruh. Selain itu, Beban kerja mesin dan juga bergantung jumlah penumpangnya,” terangnya.

Di satu sisi, lanjutnya, usia armada juga menjadi salah satu faktor terbakarnya armada tersebut.

Armada yang memiliki medan ekstrem kerap kali terjadi kendala bahkan insiden terbakar, terutama di jalur tanjakan seperti Koridor 2 (Terboyo-Sisemut), koridor 4 (Tawang-Cangkiran), dan 6 (Undip-Unnes).

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan