Jateng

Heboh Dibubarkan Dishub, Inisiator Blok GM Pastikan Hanya Miskomunikasi

×

Heboh Dibubarkan Dishub, Inisiator Blok GM Pastikan Hanya Miskomunikasi

Sebarkan artikel ini
blok GM dishub
Suasana spot nongkrong anak muda Blok GM yang lebih lengang di Jalan Gajahmada Kota Semarang. Minggu, 9 November 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)s

SEMARANG, beritajateng.tv – Setelah ramai diperbincangkan di media sosial soal kehadiran petugas Dinas Perhubungan (Dishub) di kawasan Blok GM (Gajahmada) Semarang, inisiator komunitas otomotif tersebut, Item Gede Sudiarta, menegaskan bahwa tidak ada pembubaran atau pelarangan kegiatan. Menurutnya, yang terjadi hanyalah miskomunikasi yang kini sudah diselesaikan dengan baik.

“Kemarin itu sempat ramai di media sosial, tapi sebenarnya hanya miskomunikasi. Tidak ada pembubaran sama sekali,” jelas Item saat beritajateng.tv temui di Jalan Gajahmada Kota Semarang pada Minggu, 9 November 2025.

Ia menuturkan, kedatangan Dinas Perhubungan Kota Semarang beberapa waktu lalu bukan untuk menertibkan secara represif, melainkan untuk menata area agar kegiatan otomotif di Blok GM berjalan lebih tertib dan aman.

“Awalnya mereka datang menghimbau, misalnya soal parkir agar tidak menutup jalan. Kami juga taat aturan itu. Dinas Perhubungan datang untuk menata, bukan membubarkan,” katanya.

BACA JUGA: Dukung Blok GM Semarang, Warga Minta Pemerintah Fasilitasi Ruang untuk Anak Muda Pencinta Otomotif

Namun, menurutnya, kehadiran armada derek dan mobil dinas dalam jumlah besar sempat membuat suasana jadi tegang dan menimbulkan kesan seolah ada pembatasan komunitas.

“Teman-teman sempat merasa vibe santainya hilang karena datangnya banyak mobil derek dan motor dinas. Tapi setelah komunikasi dengan pihak Dinas Perhubungan, semuanya clear. Kami saling support,” ujar Item.

Penolakan Relokasi: Blok GM Sudah Jadi Identitas

Item menegaskan bahwa komunitas otomotif Blok GM akan tetap beraktivitas di lokasi saat ini. Ia menolak wacana relokasi karena kawasan tersebut sudah menjadi ikon tersendiri bagi pecinta otomotif Semarang.

“Kalau di pindah, ya bukan Blok GM lagi namanya. Karena esensinya sudah melekat di sini,” ujarnya.

Selain menjadi tempat berkumpul, Blok GM juga berkembang menjadi ruang ekonomi kreatif. Banyak anggota komunitas memanfaatkan kegiatan mingguan ini untuk memperkenalkan atau menjual kendaraan koleksi mereka.

“Selama lima bulan ini, sudah banyak yang jual mobil atau motor lewat kegiatan di sini. Banyak pembeli yang datang setelah lihat postingan Blok GM,” ungkapnya.

Blok GM Jadi Simbol Komunitas Otomotif yang Tertib dan Produktif

Sebagai inisiator, Item menekankan bahwa komunitas Blok GM mendukung setiap kebijakan pemerintah selama berlangsung dengan komunikasi terbuka. Ia berharap pemerintah terus melihat kegiatan ini sebagai potensi positif bagi kota Semarang, bukan sekadar urusan parkir atau lalu lintas.

“Kami sepenuhnya mendukung pemerintah. Kalau Dishub support kami, semua pasti berjalan baik-baik saja. Intinya jangan terpancing isu atau oknum, karena kegiatan kami ini positif dan produktif,” pungkasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan