SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota Semarang terus memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir besar beberapa waktu lalu.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU), berbagai ruas jalan kini mulai perbaikan secara bertahap, terutama di kawasan timur kota yang menjadi wilayah terdampak paling parah.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa kerusakan paling banyak terjadi di jalan yang belum menggunakan beton (rigid). Genangan air yang lama membuat lapisan aspal mengelupas dan retak.
“Kalau aspal tergenang air, biasanya cepat rusak. Karena itu, kami lakukan pemeliharaan rutin melalui tim Bina Marga dengan sistem swakelola,” ujarnya.
Perbaikan dengan metode patching atau tambal aspal menggunakan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) di ruas-ruas jalan berlubang. Sementara untuk jalan yang masuk dalam daftar perbaikan berkala, DPU akan melakukan pelapisan ulang karena kondisi lapisan lama sudah banyak tambalan.
BACA JUGA: DPRD Kota Semarang Desak Pemkot Segera Perbaiki Infrastruktur Pascabanjir
Suwarto mengakui bahwa proses perbaikan tahun ini sedikit mundur akibat perubahan sistem pengadaan dari e-Katalog versi 5 ke versi 6.
Perubahan tersebut membuat sejumlah proyek harus beralih ke mekanisme lelang manual agar tetap bisa berjalan. “Kegiatan tetap kami jalankan melalui LPSE, terutama yang bersumber dari APBD murni,” jelasnya.
Menurutnya, sejumlah titik prioritas perbaikan meliputi wilayah Waru, Muktiharjo, dan Kaligawe. Daerah-daerah tersebut mengalami kerusakan cukup parah karena tergenang air dalam waktu lama.
“Besok kami akan melakukan penyisiran kembali untuk memastikan titik-titik jalan fi Semarang yang rusak. Di Waru dan sekitar rumah susun Kaligawe, kondisinya cukup berat karena paving banyak yang terlepas,” tuturnya.
Beberapa ruas lain seperti Jalan Sukarno-Hatta dan Jalan Supriyadi juga mendapat perhatian khusus. Jalur tersebut merupakan jalan kota yang menjadi alternatif utama saat banjir Kaligawe terjadi sehingga mengalami beban lalu lintas berat.













