Jateng

Pantura Jateng Masuk Zona Kritis, WALHI: Kota Lama Semarang Bisa Jadi Laut pada 2045

×

Pantura Jateng Masuk Zona Kritis, WALHI: Kota Lama Semarang Bisa Jadi Laut pada 2045

Sebarkan artikel ini
walhi jateng
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Tengah, Fahmi Bastian. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, dan Demak kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan.

Penurunan muka tanah yang terjadi setiap tahun membuat wilayah tersebut masuk kategori kritis. Bahkan, Kota Lama Semarang diprediksi bisa berubah menjadi lautan pada 2045 jika tidak ada langkah penanganan serius.

Direktur WALHI Jawa Tengah, Fahmi Bastian, mengungkapkan bahwa ketiga daerah itu menghadapi ancaman tenggelam akibat krisis iklim yang kian nyata. Ia mencontohkan banjir di kawasan Kaligawe Semarang yang kini bisa bertahan hingga dua pekan.

“Jika tidak ada langkah mitigasi serius, Kota Lama Semarang bisa jadi laut nanti 2045,” ujar Fahmi kepada wartawan pada Senin, 17 November 2025.

Fahmi menjelaskan, penurunan muka tanah di Semarang sudah mencapai 8-12 sentimeter per tahun, sementara di Pekalongan lebih tinggi, berada di kisaran 12-15 sentimeter. Adapun di Demak, hilangnya mangrove memperparah abrasi.

“Kalau Suyung (Demak), akibat mangrove hilang, akhirnya abrasi,” lanjutnya.

BACA JUGA: Cegah Abrasi, Pelajar di Semarang Bentengi Pesisir Pantura Jateng Lewat Tanam 3 Ribu Mangrove

Menurutnya, banjir besar yang merendam Pantura selama dua pekan terakhir menjadi sinyal kuat bahwa kawasan tersebut telah memasuki fase kritis.

Ia menegaskan, ancaman tenggelamnya pesisir bukan hanya akibat rob atau cuaca ekstrem, tetapi juga kerusakan ekologis yang terjadi dari hulu hingga hilir.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan