Politik

Dinamika Internal PBNU Menghangat, Isu Desakan Mundur Gus Yahya Dibantah Keras

×

Dinamika Internal PBNU Menghangat, Isu Desakan Mundur Gus Yahya Dibantah Keras

Sebarkan artikel ini
Dinamika Internal PBNU Menghangat, Isu Desakan Mundur Gus Yahya Dibantah Keras
beredarnya dokumen Risalah Rapat Harian Syuriah yang memuat permintaan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri. (Doc. PBNU)

JAKARTA, beritajateng.tv – Dinamika di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya dokumen Risalah Rapat Harian Syuriah yang memuat permintaan agar Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri.

Rapat tersebut berlangsung pada Kamis (20/11) di Hotel Aston City, Jakarta. Dengan dokumen bertanda tangan langsung Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Dari 53 pengurus harian Syuriah, sebanyak 37 orang hadir dalam pertemuan itu.

Namun, informasi yang berkembang bahwa Syuriah meminta Gus Yahya mundur mendapat respon bantahan sejumlah petinggi Syuriah.

Mereka menegaskan tidak pernah ada kesepakatan untuk meminta Ketua Umum PBNU meletakkan jabatan.

BACA JUGA: Ketum PBNU Tolak Ultimatum Mundur, Hersubeno Arief: Tak Sesuai Adab Santri kepada Kiai Sepuh

Seorang sumber internal NU yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa rapat tersebut sejatinya hanya memutuskan agar Rais Aam dan para wakilnya melakukan tabayyun kepada Gus Yahya serta Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

“Risalah yang tersebar itu benar ada, tetapi saya tidak pernah terlibat dalam menyusunnya. Dan tidak benar ada keputusan untuk mencopot Gus Yahya. Tidak ada sama sekali,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Menurut sumber tersebut, isi risalah telah dipelintir sehingga terlihat seolah-olah memuat keputusan untuk menjatuhkan Gus Yahya.

Padahal sejumlah poin dalam dokumen itu sebenarnya merupakan bahan klarifikasi yang minta menyampaikannya secara terbuka kepada Ketua Umum dan Sekjen PBNU.

“Rapat Syuriah hanya sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada Rais Aam, di dampingi wakil Rais Aam, untuk mengundang Ketum dan Sekjen melakukan tabayyun,” tegasnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan