SEMARANG, beritajateng.tv – Peringatan HUT ke-11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Semarang tak sekadar menjadi ajang seremonial.
Di tengah persepsi publik terhadap kedekatan PSI dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), jajaran PSI Kota Semarang justru memanfaatkan momen ini sebagai titik konsolidasi internal sekaligus penataan strategi komunikasi di tingkat akar rumput.
Acara yang DPD PSI Kota Semarang gelar di Hotel Quest pada Minggu, 23 November 2025 malam itu berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Seluruh struktur partai pun hadir, mulai dari pengurus DPD, 16 DPC, divisi, hingga pengurus ranting. Tema yang diusung yakni “Udayah Navasaktih”, yang berarti Kebangkitan dan Kekuatan Baru, menjadi roh arah gerak partai ke depan.
Ketua DPD PSI Kota Semarang, Bangkit Mahanantyo, menegaskan bahwa pembenahan internal menjadi prioritas utama. Ia merespons persepsi publik terkait kedekatan PSI dengan Jokowi dengan optimisme dan strategi memperkuat organisasi.
“PSI harus ditempatkan sebagai prioritas tertinggi. Tidak ada yang boleh berdiri lebih tinggi dari organisasi,” ujarnya dalam sambutan.
Bangkit menambahkan, penguatan struktur menjadi fokus jangka pendek, termasuk memenuhi target DPP bahwa satu kelurahan minimal memiliki delapan pengurus ranting serta keterwakilan perempuan 30 persen. Ia menilai bahwa soliditas struktur akan menentukan efektifitas komunikasi politik dengan masyarakat.
“Kami bicara di ruang itu dulu, strukturnya beres, internalnya oke, baru setelah itu selesai, kita bicara program. Saya dibebani penguatan struktur organisasi dalam waktu dekat ini,” ujarnya.
Rencana HUT PSI di Tegal dan Jokowi hadir langsung
Menariknya, Bangkit juga mengungkap bahwa perayaan HUT PSI sebenarnya terjadwal pada 16 November 2025 di Tegal, yang rencananya akan Jokowi hadiri langsung. Namun, PSI memilih menundanya sebagai bentuk empati terhadap korban bencana alam di Brebes dan Cilacap.













