SEMARANG, beritajateng.tv – Pameran foto krisis pesisir Jawa Tengah di Kampus II Soegijapranata Catholic University (SCU) BSB, Mijen, menjadi sorotan pengunjung dan civitas akademika.
Foto-foto yang ditampilkan dalam rangkaian Festival Bahari Jateng 2025 ini menghadirkan visual realita rob, abrasi, hingga desa-desa pesisir yang kian hilang. Pameran ini berlangsung pada 25-26 November 2025.
Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), Susan Herawati, menyebut pameran ini bukan sekadar dokumentasi, namun bentuk teguran lingkungan yang harus ditanggapi secara serius.
“Kami ingin mendorong kolaborasi yang lebih progresif, mempertemukan mereka yang berada di bangku kuliah dengan kawan-kawan yang sudah menjalankan praktik baik di pesisir. Ke depan, harapannya Unika bisa ikut memperkuat nelayan-nelayan di seluruh pesisir Jateng,” ujarnya Rabu, 26 November 2025.
BACA JUGA: Main Game Saat Tugas di Pos Jaga BSB, Petugas Dinas Perhubungan Semarang Langsung Kena Sanksi SP-1
Foto-foto tersebut menggambarkan kondisi pesisir di Batang, Kendal, Semarang, Demak, hingga Jepara, wilayah yang terancam tenggelam akibat perubahan iklim.
Menurut Susan, mengangkat isu ini di lingkungan akademik merupakan langkah strategis untuk mendekatkan ilmu pengetahuan dengan realitas masyarakat pesisir.
“Menariknya, rata-rata gambar yang ditangkap itu tentang desa atau pesisir yang tenggelam. Saya tidak ingin menakut-nakuti, tetapi Jawa Tengah memang sudah berada dalam kondisi krisis. Jangan-jangan Semarang lebih dulu tenggelam ketimbang Jakarta,” ungkapnya.
Festival ini juga terisi diskusi akademik, pameran produk UMKM pesisir, serta workshop pemberdayaan masyarakat. Susan berharap aktivitas ini mampu mendorong keberpihakan kebijakan pemerintah.













