SEMARANG, beritajateng.tv – Tanjakan Silayur di Jalan Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Kota Semarang, belum lama ini kembali terjadi kecelakaan. Pada 29 November 2025 lalu, sebuah truk terguling di tanjakan Silayur depan SMPN 16 Semarang, mengakibatkan sebagian muatan tumpah ke lajur kanan.
Pada tahun 2024 lalu, insiden truk tronton di tanjakan Silayur yang melibatkan mobil dan sepeda motor juga merenggut korban jiwa.
Kala itu, Truk tronton bernomor B 9674 KXS menabrak beberapa toko. Kecelekaan itu juga mengakibatkan tiga orang luka berat dan dua orang tewas.
BACA JUGA: Bus Trans Semarang Terbakar di Tanjakan Silayur Ngaliyan, BLU: Dugaannya Korsleting Ampere
Menanggapi hal itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, angkat bicara. Ia menyebut struktur Jalan Silayur rumit untuk Pemerintah Kota (Pemkot) selesaikan.
“Nah, itu ya. Kalau truk di Silayur itu, aduh gimana ngomongnya ya, memang struktur jalannya sulit, elevasinya tidak sesuai,” ujar Agustina saat beritajateng.tv jumpai di Kompleks Gubernuran Jawa Tengah, Kota Semarang, belum lama ini..
Pemkot Semarang andalkan uji KIR dan petik truk untuk tekan kecelakaan di tanjakan Silayur
Agustina pun membenarkan pihaknya sempat membuat kajian soal berapa anggaran yang harus Pemkot Semarang keluarkan untuk membuat jalur Silayur landai. Kata dia, butuh lebih dari Rp60 miliar untuk melandaikan jalur maut tersebut.
“Dan ketika kemarin kami minta untuk dibuat kajian berapa rupiah yang harus dikeluarkan supaya [tanjakan Silayur] ini landai, wah, enggak kuat. Lebih dari [Rp]60 miliar,” akunya.













