SEMARANG, beritajateng.tv – Kota Semarang menambah catatan prestasi membanggakan jelang akhir tahun.
Terbaru, kota Semarang berhasil meraih penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah Tingkat Kota terbaik pertama se-Indonesia dalam ajang Harmony Award oleh Kementerian Agama.
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Pemkot Semarang dalam menjaga keberagaman dan kerukunan umat beragama.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyerahkan penghargaan Harmony Award kepada Kepala Kesbangpol Semarang, Bambang Pramusinto, di Double Tree by Hilton Jakarta, Jumat (28/11).
Agustina menyampaikan apresiasi kepada seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kota Semarang, terkhusus pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Atas kontribusi besarnya dalam menjaga keberagaman dan merawat kerukunan antar umat beragama di ibu kota Jawa Tengah.
“Saya bersyukur, karena dengan keberagaman masyarakat di Kota Semarang. Yang terdiri dari banyak etnis, budaya, dan agama, sampai saat ini kondusifitas bisa terus kita jaga. Saya berterima kasih, warga Kota Semarang telah berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman, rukun dan inklusif bagi semua warga,” katanya.
Menurutnya, penghargaan kinerja terbaik bukanlah sekedar pengakuan atas prestasi. Tetapi juga cerminan dari semangat kebersamaan dan kerukunan yang menjadi kekuatan kota Semarang.
“Artinya, kita berhasil menjadikan kebersamaan dan kerukunan dalam keberagaman sebagai identias kota sekaligus membuktikan bahwa harmoni dan toleransi merupakan fondasi untuk mencapai kesuksesan pembangunan yang membawa kota ini menjadi lebih baik,” tegasnya.
BACA JUGA: Tak Ada Lagi Guru Honorer di Semarang Mulai 2026, Bakal Diangkat PPPK Paruh Waktu
Wali Kota menuturkan pihaknya senantiasa mengedepankan nilai-nilai toleransi guna menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan kondusif di tengah keragaman masyarakatnya.
Menurutnya, tidak hanya menggelar perayaan keagamaan secara terbuka yang melibatkan partisipasi lintas agama. Melainkan juga melalui kebijakan dan program yang mendorong terwujudnya dialog dan pemahaman antar umat beragama, komunikasi lintas sektoral yang intens dengan organisasi keagamaan maupun tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam FKUB, hingga penguatan kelurahan sadar kerukunan.







