SEMARANG, beritajateng.tv – Layanan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang kembali mendapat sorotan DPRD Kota Semarang.
Sepanjang akhir 2025, Dewan menilai bahwa sistem transportasi massal andalan kota Semarang ini masih membutuhkan banyak pembenahan. Terutama dalam hal kualitas layanan dan konsistensi armada di sejumlah koridor.
Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto, mengatakan keluhan masyarakat terhadap layanan BRT masih kerap muncul. Aduan tersebut mencakup kenyamanan penumpang hingga ketepatan operasional armada di lapangan.
“Memang masih banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan BRT Trans Semarang,” ujar Rukiyanto, Jumat, 19 Desember 2025.
Ia menuturkan, DPRD telah melakukan diskusi dan evaluasi menyeluruh bersama pihak terkait. Hasilnya, DPRD memberikan teguran sekaligus rekomendasi agar pengelola Trans Semarang memperketat pengawasan terhadap operator maupun konsorsium yang mengelola masing-masing koridor.
“Kami sudah memberikan teguran dan saran supaya pengelola bisa memperketat pengawasan, termasuk memberikan sanksi kepada konsorsium atau koridor yang tidak memenuhi kualifikasi pelayanan,” kata Ruki, sapaan akrabnya.
Menurut Rukiyanto, penyediaan transportasi umum yang aman, nyaman, dan sehat merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Semarang.
BACA JUGA: Sebut Kelebihan Penumpang Bikin Trans Semarang Kerap Mogok-Cumi Darat, Wali Kota: Sulit Tambah Armada
Oleh karena itu, ia mendorong Pemkot untuk melakukan terobosan nyata guna meningkatkan kualitas layanan BRT Trans Semarang agar semakin di minati masyarakat.
Terkait rencana pengembangan ke depan, Rukiyanto menyambut baik rencana Pemkot Semarang yang akan mengoperasikan bus listrik pada Koridor I.
Koridor tersebut merupakan jalur utama yang melintasi pusat kota dan memiliki tingkat penumpang tinggi.
“Kami berharap ini segera bisa terlaksana, karena masyarakat sudah menunggu realisasi dari rencana tersebut. Kalau bus listrik ini beroperasi, tentu bisa menjadi kebanggaan bagi warga Semarang,” ujarnya.
