SEMARANG, beritajateng.tv – Skema MBG saat libur sekolah resmi berjalan untuk memastikan kebutuhan gizi siswa tetap terpenuhi. Pemerintah memastikan Program Makan Bergizi Gratis terus berlanjut meski kegiatan belajar mengajar sementara berhenti. Melalui kebijakan terbaru, siswa tetap memperoleh asupan nutrisi seimbang selama masa liburan.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah. Badan Gizi Nasional menetapkan pedoman ini melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025. Regulasi tersebut menjadi dasar pelaksanaan MBG selama periode libur panjang.
Melalui skema ini, pemerintah ingin mencegah penurunan asupan gizi anak. Selain itu, pemerintah berupaya menjaga konsistensi program gizi nasional. Dengan langkah ini, pertumbuhan fisik dan kesiapan mental siswa tetap terjaga.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan pemerintah telah menyiapkan mekanisme fleksibel. Menurutnya, program MBG tidak boleh berhenti hanya karena kalender akademik. “Kami memastikan anak tetap memperoleh makanan bergizi walau sekolah libur,” ujar Dadan.
BACA JUGA: Dukung Swasembada Pangan dan MBG, Pemerintah Bakal Bangun 100 Kampung Nelayan di Jawa Tengah
Ia menambahkan penyaluran MBG selama libur berjalan maksimal dua kali dalam satu minggu. Paket yang disiapkan menggabungkan makanan siap konsumsi dan makanan kemasan. Kombinasi ini memudahkan distribusi sekaligus menjaga kualitas makanan.
Selain itu, menu MBG selama libur menggunakan bahan tahan lama. Langkah ini bertujuan menjaga keamanan pangan. Pemerintah juga ingin penyaluran berjalan sistematis tanpa kendala teknis.
Koordinator Program MBG Jawa Tengah, Rini Setyowati, menyampaikan penyesuaian menu telah melalui kajian ahli gizi. “Kami menyesuaikan menu agar tetap bergizi dan aman,” katanya. Ia menegaskan telur, buah, susu, abon, serta dendeng masuk daftar paket.













