KENDAL, 6/3 (beritajateng.tv) – Tradisi unik berebut gunungan berisi Sumpil, aneka makanan dan hasil bumi dalam Grebeg Sumpil terus dilestarikan warga Kampung Jagalan, Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Minggu (5/3/2023).
Sumpil, merupakan makanan khas Kaliwungu, sejenis ketupat yang terbuat dari beras dan dibungkus dengan daun bambu ini, disiapkan warga Kampung Jagalan.
Sebelum diperebutkan warga, gunungan Sumpil dan aneka makanan ringan serta hasil bumi itu dikirab atau diarak, dari makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwaja mengitari kampung kemudian menuju Bukit Jabal di Kaliwungu. Kemudian, ribuan Sumpil kemudian diperebutkan masyarakat.
Petugas jaga makam Eyang Pakuwaja, Sobirin mengatakan, leluhur dari Kaliwungu menyukai makanan Sumpil.
Sumpil menurutnya memiliki makna, Sumelehno Uripmu Marang Pangeran Ingkang Langgeng (pasrahkan hidupmu kepada sang pencipta yang abadi-red).
Dijelaskan, untuk Grebeg Sumpil tahun 2023 ini, disediakan 1.000 sumpil dan ribuan jajanan tradisional maupun modern.
“Selain Sumpil, juga ada makanan ndog mimi, klepon dan sebagainya. Jadi dengan digelarnya Grebeg Sumpil ini, bisa mempertahankan makanan khas Kaliwungu. Sumpil bisa divariasikan dengan sambal, opor dan pecel itu juga bisa,” jelas Sobirin.
Dirinya juga mengaku, Grebeg Sumpil yang sudah berjalan 11 tahun, sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi. Kemudian dimulai lagi pada tahun 2022, namun masih dibatasi.