Di dalam perusahaan, tentunya memiliki departemen HRD yang memiliki peran untuk mengelola SDM di perusahaan. Departemen HRD memang memiliki peran vital untuk semua jenis perusahaan, termasuk sistem informasi HRD.
Hal ini karena departemen HRD memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup banyak. Mulai dari rekrutmen karyawan, evaluasi karyawan sampai proses resign karyawan.
Tanpa adanya manajemen sistem informasi HRD yang baik, maka akan membuat departemen HRD memiliki banyak masalah.
Untuk itu, simak artikel berikut ini yang menjelaskan mengenai cara yang tepat untuk menciptakan sistem informasi HRD. Simak ulasannya berikut ini ya!
Resiko Sistem Informasi HRD yang Tidak Baik bagi Perusahaan
Sebelum mengetahui cara yang tepat untuk menciptakan sistem informasi HRD, maka Anda perlu mengetahui terlebih dulu resiko dari sistem yang tidak baik.
Resiko yang kurang baik dapat berdampak signifikan bagi perusahaan. Dalam lingkungan operasi yang semakin digital, sistem HRD yang berkinerja buruk dapat memberikan celah bagi keamanan data karyawan dan pelanggaran privasi, yang menyebabkan kesalahan dan kesalahan dalam pemrosesan data karyawan.
Berikut adalah beberapa resiko sistem yang tidak baik untuk bisnis:
Pelanggaran keamanan data karyawan
Sistem informasi HRD yang buruk dapat memberikan celah untuk pelanggaran data karyawan seperti pencurian identitas atau penggunaan data pribadi karyawan secara tidak sah. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial dan reputasi bagi perusahaan.
Kerugian keuangan
Ketidakakuratan dan kesalahan dalam pengolahan data pegawai dapat menimbulkan kerugian finansial bagi perusahaan. Misalnya, jika informasi gaji karyawan yang terdata salah, dapat mengakibatkan kelebihan atau kekurangan pembayaran, yang dapat mempengaruhi posisi kas perusahaan.
Pelanggaran privasi karyawan
Sistem informasi HRD yang tidak baik juga dapat mengakibatkan terjadinya pelanggaran data antar karyawan. Jika data karyawan tidak diproses dan disimpan dengan baik, pihak yang tidak berhak seperti scammers atau perusahaan lain dengan kepentingan yang merugikan karyawan dan perusahaan dapat memperoleh akses ke data pribadi karyawan.
Ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan
Sistem informasi hak asasi manusia yang buruk dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena informasi yang digunakan tidak akurat dan ketinggalan zaman. Hal ini dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas perusahaan dalam mengelola manusia.
