Scroll Untuk Baca Artikel
Ekbis

Dari Petis Bumbon Sampai Apem Coro, Serunya Berburu Takjil Khas Semarang di Aloon-aloon Semarang

×

Dari Petis Bumbon Sampai Apem Coro, Serunya Berburu Takjil Khas Semarang di Aloon-aloon Semarang

Sebarkan artikel ini
takjil khas semarang
Stand-stand berjajar menjajakan berbagai penganan, salah satunya yakni takjil khas Semarang, Minggu (2/4/2023). Foto: Fadia Haris - beritajateng.tv

SEMARANG, beritajateng.tv – Bulan Ramadhan bukan hanya menjadi bulan yang umat muslim tunggu-tunggu untuk berpuasa. Akan tetapi, bulan tersebut juga menjadi waktu yang paling mereka nantikan untuk menikmati kuliner khas bulan Ramadhan. Begitu pula bagi warga sekitar Kota Atlas yang hendak berburu takjil khas Semarang.

Tak ketinggalan, di Semarang juga terdapat takjil khas yang hanya tersedia selama bulan Ramadhan. Beberapa penganan itu di antaranya yaitu petis bumbon, ketan biru, dan apem coro santan. Takjil khas Semarang dapat orang-orang temui salah satunya di Kuliner Ramadhan Aloon-aloon Masjid Agung Kauman Semarang.

Ibu Ukik, penjual sekaligus pembuat takjil khas Semarang menuturkan bahwa ketiga kuliner tersebut memang hanya tersedia saat bulan Ramadhan. Menurutnya, orang berpuasa sering kali berburu kuliner takjil yang tidak bisa mereka temui saat hari biasa, salah tiganya yakni petis bumbon, ketan biru, dan apem coro santan.

“Kalau nggak bulan Ramadhan, saya nggak bikin (takjil khas Semarang). Jadi petis bumbon, ketan biru, dan apem coro santan memang cuma ada pas puasa,” ujarnya kepada awak media beritajateng.tv, Minggu (2/4/2023) sore.

Ibu Ukik menuturkan bahwa ia telah lama menjual dan membuat takjil istimewa Semarang. Ia memutuskan untuk menjual kuliner khas tersebut karena merupakan tradisi turun temurun keluarganya.

“Sudah jualan semenjak waktu tempatnya di depan Masjid Kauman. Waktu itu sempat kebakaran, terus direnovasi, terus akhirnya dijadikan (tempat jualan) di Aloon-aloon,” jelasnya.

Dalam membuat kuliner khas Semarang, Ibu Ukik memasaknya jauh sebelum jam buka puasa, yaitu dari dini hari menjelang subuh. Ia memang sengaja memasak di pagi hari agar kualitas masakannya terjaga sampai sore hari.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan