SEMARANG, beritajateng.tv – Mantan Ketua DPP Partai Demokrat yang kini pindah haluan ke PDIP, politikus Ruhut Sitompul, menyindir Bacapres Anies Baswedan mengenai kritik atas pengadaan mobil listrik, Jumat (12/5/2023).
Ruhut menilai Anies plinplan lantaran dulu yang bersangkutan pernah ingin sekali mengadakan balap mobil lsitrik. Akan tetapi, menurutnya, saat ini Anies malah memberi krtitik terhadap mobil listrik.
Hal itu tampak pada gambar meme yang Ruhut sematkan pada twitnya. Gambar tersebut memperlihatkan dua potret Anies di sebelah gambar mobil balap dan mobil listrik. Selain itu, juga terdapat kutipan “Dulu ngotot bikin balapan mobil listrik” dan “Sekarang kritik mobil listrik”.
“Karena itu dari dulu tegas Aku katakan kadrun pe’ak ga’benar kerjaannya bohong melulu eh nggak ada malunya karena telmi telat mikir,” tulis Ruhut lewat akun Twitter resminya @ruhutsitompul.
Ia pun menambahkan, “Eh nyuruh Rakyat Indonesia terCinta melihat rekam jejaknya ya jeblok. MERDEKA.”
Ruhut memang telah lama terkenal kontra terhadap Anies. Bahkan, di hari yang sama Ruhut juga menyerang Anies lagi-lagi dengan gambar meme.
Meme yang ia unggah tersebut bertuliskan “Dengan tidak memilih Anies Baswedan sebagai Presiden RI Anda telah menyelamatkan Indonesia.
Ia mengunggah gambar itu dengan caption, “Meme meme sekarang makin kreatif saja, benar juga mari Kita terusssssss w a s p a d a. MERDEKA.”
Sebagai informasi, Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, pernah menyinggung soal program subsidi mobil listrik dari pemerintah. Menurut Anies, orang yang mampu membeli mobil listrik tidak memerlukan subsidi.
Anies juga mengutarakan kritik bahwa emisi karbon per kapita mobil listrik lebih tinggi daripada emisi kendaraan konvensional berbahan bakar minyak, jika dihitung per pengguna kendaraannya.
Anies juga membagikan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia menyatakan bahwa subsidi yang tidak tepat sasaran dapat meningkatkan kemacetan.
Kritik Anies terhadap mobil listrik memang bukan satu-satunya, namun Ruhut menilai itu sebagai tindakan plinplan darinya sebagai bacapres. (*)