SEMARANG, beritajateng.tv – Kota Semarang mungkin tak seterkenal Bandung yang kerap melahirkan musisi dari berbagai genre, baik pop, rock, emo, bahkan hardcore.
Meski begitu, beberapa tahun terakhir mulai banyak band-band baru yang mengusung konsep rock dan pop alternatif, sekaligus memperkaya skena musik Semarang. Salah satunya adalah UNLESS.
Terbentuk pada 2021 lalu, UNLESS seolah membawa kembali kebangkitan emo atau post-hardcore di Kota Semarang. Uniknya, UNLESS digawangi oleh personel yang kebanyakan masih mahasiswa.
Hal tersebut seperti yang Zidan Ardyansah, vokalis sekaligus founder UNLESS, ceritakan kepada beritajateng.tv.
Zidan menjelaskan, UNLESS bermula dari tongkrongan dirinya dan beberapa orang yang sering kali mengadakan acara gigs. Kemudian, salah satu momen yang akhirnya mendasari Zidan untuk membentuk UNLESS adalah ketika salah seorang temannya tiba-tiba memiliki band dan merilis lagu.
“Kayak dari itu aku ke-trigger ‘wah temanku aja diam-diam bisa punya band terus rilis lagu, terus kenapa aku enggak’ gitu. Akhirnya aku bikin band namanya UNLESS,” katanya kepada beritajateng.tv, Rabu 8 November 2023.
Lantaran tidak memiliki persiapan matang, UNLESS berjalan tanpa tujuan. Bahkan, kata Zidan, bandnya masih belum tahu arah genre apa yang akan mereka bawa hingga beberapa minggu pertama.
BACA JUGA: Jatuh Cinta dengan Musik Dansa, Pemuda Semarang Ini Jadi Produser Musik EDM hingga Merambah ke DJ
“Udahlah kita latihan dulu aja, jaming-jaming dulu aja. Terus ketemu ujungnya kita post-hardcore ya emo-emo kayak Killing Me Inside tapi yang era awal banyak teriak-teriaknya,” imbuhnya.
Baginya, pemilihan genre emo berdasarkan pada kenyataan bahwa sebagian besar personal UNLESS melewati masa kecil tahun 2000-an dengan suguhan kejayaan band emo.
