Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Marak Pergantian Kepala Daerah Jelang Pemilu 2024, Ahli Tata Negara Minta Jokowi Tak Bikin Gaduh Suasana

×

Marak Pergantian Kepala Daerah Jelang Pemilu 2024, Ahli Tata Negara Minta Jokowi Tak Bikin Gaduh Suasana

Sebarkan artikel ini
MK Diskualifikasi | Firli Junaidi | Pemakzulan Jokowi | Presiden Gaduh
Ahli Hukum Tata Negara Universitas Semarang, Muhammad Junaidi, saat ditemui di Universitas Semarang, Kamis, 23 November 2023. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Ahli Hukum Tata Negara Universitas Semarang (USM) meminta Presiden RI Joko Widodo agar tak menambah gaduh suasana politik jelang Pemilu 2024. Hal ini, bagi Junaidi, tercermin dari kebijakan yang Jokowi ambil menjelang hari pencoblosan, salah satunya pergantian kepala daerah maupun penjabat daerah tanpa alasan yang jelas.

Tak hanya itu, perpanjangan masa jabatan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang tergabung dalam Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran juga mendapat sorotan Junaidi.

“Ini jangan sampai terjadi, ketika kepala daerah yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu itu bisa memunculkan pelanggaran yang sifatnya TMS (terstruktur, masif, dan sistematis). Ada pelanggaran yang sifatnya dari atas ke bawah, kemudian sistematis, itu diatur dan dikelola dengan baik, sehingga mampu memenangkan paslon tertentu,” ujar Junaidi, Rabu 17 Januari 2024.

Menurutnya, pergantian kepala daerah atau perpanjangan masa jabatan mampu menimbulkan tafsir publik. Sehingga, lanjut Junaidi, hal itu lantas membikin gaduh suasana politik saat ini.

“Misalnya pergantian Pj Bupati/Wali Kota mendekati Pemilu. Apalagi sekarang itu ada perpanjangan kepala daerah seperti Bu Khofifah, itu berpotensi ada penilaian dan tafsir lain. Hindarilah presiden berbuat seperti itu, sehingga masyarakat dan parpol itu tidak gaduh dan fokus pada penyelenggaraan Pemilu,” tegasnya.

BACA JUGA: Soroti Proses Pemakzulan Presiden Jokowi, Ahli Hukum Tata Negara USM: Kuncinya Ada di Partai Politik

Presiden Jokowi intervensi poses Pemilu 2024 bikin gaduh suasana politik

Tak hanya itu, munculnya peraturan baru selama proses Pemilu 2024 ini juga beroleh kritik dari Junadi. Baginya, hal itu mampu mencederai demokrasi yang seharusnya.

“Apalagi di tengah proses penyelenggaran Pemilu ada muncul peraturan baru. Di negara maju dan berkembang seperti Eropa, setiap penyelenggara Pemilu itu dimungkinkan tidak ada peraturan yang baru. Ketika aturan lain muncul di tengah pertandingan, pasti ada yang tidak diuntungkan,” jelasnya.

Sementara perihal tudingan Jokowi mengintervensi dalam kampanye salah satu paslon, pihaknya pun angkat bicara.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan