SEMARANG, beritajateng.tv – Pengetahuan generasi muda terhadap pelanggaran hak asasi manusia (HAM) kian terdegradasi. Tak sedikit anak muda yang tidak tahu sejarah kelam yang terjadi di masa lampau.
Hal tersebut yang menjadi perhatian dari segelintir anak muda di Kota Semarang. Mereka tergabung dalam Komunitas Semai.
“Itu karena (kasus pelanggaran HAM) tidak muncul di berbagai macam media-media mainstream, bahkan tidak pernah bisa ditemukan di buku-buku sekolah,” ucap Pujo Nugroho saat peluncuran situs Bersemai.org oleh Komunitas Semai, Minggu, 24 Maret 2024.
Padahal, lanjut Pupung sapaan akrabnya, korban atau penyintas HAM secara nyata hadir sekitar kita. Di sekitar Semarang dan Jateng misalnya.
BACA JUGA: Komunitas Semai Luncurkan bersemai.org, Situs Belajar HAM Antar Generasi
Yaitu Penjara Bulu dan Plantungan. Keduanya merupakan situs-situs kekerasan, tempat-tempat di mana penahanan, penyiksaan, pembantaian terjadi.
“Jadi memang ada kisah-kisah tentang penyintas itu yang berserakan di sekitar kita, dan kami berusaha untuk mengumpulkannya, memproduksinya menjadi konten-konten yang bisa lebih dikonsumsi generasi muda,” ucap Pupung.
Ia mengakui adanya gap atau jarak generasi muda terhadap kasus pelanggaran HAM. Khususnya 1965 dan 1998. Para generasi muda memiliki pengetahuan beragam dan berbeda terkait kejadian HAM di masa lampau.