Jateng

Semarang Terasa ‘Sumuk’ Saat Malam, BMKG Ahmad Yani Tegaskan Bukan Heat Wave, Ini Penyebabnya

×

Semarang Terasa ‘Sumuk’ Saat Malam, BMKG Ahmad Yani Tegaskan Bukan Heat Wave, Ini Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Semarang Panas
Ilustrasi orang merasa gerah. (Foto: Freepik)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tak hanya pada siang hari, cuaca panas juga terasa saat malam hari di Kota Semarang dan sekitarnya belakangan ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani pun mengungkap alasan suhu terasa panas saat malam hari.

Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Rany Puspita Eka Wati, menyebut alasan malam hari di Kota Semarang terasa panas bukan lantaran heat wave atau gelombang panas.

“Memang kalau di Jawa Tengah, khususnya Semarang, itu bukan gelombang panas, masih normal,” ujar Rany saat beritajateng.tv temui langsung di kantornya, Selasa, 21 Mei 2024.

BACA JUGA: Panas Menyengat di Kota Semarang karena Heat Wave? Begini Penjelasan BMKG Ahmad Yani

Menurut keterangannya, malam yang terasa panas di Kota Semarang merupakan akibat dari cuaca yang masih berawan.

“Kalau terasa panas di malam haru itu [karena cuaca] masih berawan. Kalau tutupan awannya masih banyak, kita merasa sumuk atau gerah, bisa dibilang tutupan awannya masih cukup banyak,” bebernya.

Rany menuturkan, tutupan awan yang sedikit di siang hari membuat suhu terasa panas. Sementara itu, tutupan awan yang banyak di malam hari juga ikut membuat hawa panas.

“Kalau di siang hari itu tutupan awannya sedikit akhirnya panas. Kalau di malam hari tutupan awannya banyak, akhirnya kita tetap merasa gerah, bukan berarti kita ada heat wave,” tegasnya.

Suhu pada Juni 2024 akan lebih tinggi, BMKG minta masyarakat waspada

Rany menuturkan, musim kemarau menjadi penyebab utama cuaca panas di Kota Semarang belakangan ini.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan