Pendidikan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang Gelar Kampanye “Dolanan Jadoel”, Upaya Nyata Lestarikan Budaya Lokal di Era Modern

×

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang Gelar Kampanye “Dolanan Jadoel”, Upaya Nyata Lestarikan Budaya Lokal di Era Modern

Sebarkan artikel ini
Dolanan Jadoel
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang gelar kampanye bertajuk Dolanan Jadoel pada 2 Juni 2024.

SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah gempuran modernisasi dan budaya asing, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) tampil dengan aksi inspiratif. Mengusung semangat pelestarian budaya lokal, mereka menyelenggarakan kampanye bertajuk “Dolanan Jadoel” dengan tagline “Nglestari budaya lewat dolanan warisan leluhur”.

Acara yang berlangsung pada hari Minggu, 2 Juni 2024 di Car Free Day Lapangan Simpang Lima Semarang ini, sukses menarik perhatian dan antusiasme masyarakat, khususnya generasi muda.

Kampanye “Dolanan Jadoel” merupakan wujud kepedulian mahasiswa Universitas Semarang terhadap kian memudarnya minat generasi muda terhadap permainan tradisional. Di era digitalisasi ini, banyak anak muda yang lebih memilih menghabiskan waktu dengan nongkrong, mengabaikan kekayaan budaya lokal yang sarat makna dan nilai luhur.

BACA JUGA: Mahasiswa Sistem Informasi USM Melaksanakan Sosialisasi Keamanan Digital di SMK N 4 Semarang

Berlangsung dari pukul 07.00 WIB hingga selesai, area CFD Simpang Lima Semarang menjadi arena penuh keceriaan. Beragam permainan tradisional seperti enggrang, bakiak, ular naga, memasukan pensil ke botol, dan balap karung. Permainan ini mengundang partisipasi aktif dari para pengunjung. Tak hanya anak-anak, remaja, dan orang dewasa pun turut larut dalam kemeriahan, merasakan kembali keseruan permainan yang pernah menjadi bagian tak terpisahkan dari masa kecil mereka.

Lebih dari sekadar hiburan, kampanye ini menjadi wadah edukasi bagi para pengunjung. Di sela-sela permainan, para mahasiswa Universitas Semarang juga menyisipkan informasi mengenai nilai-nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradisional. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap budaya lokal, sekaligus membuka wawasan generasi muda tentang kekayaan budaya bangsa.

Reaksi masyarakat terhadap Dolanan Jadoel

Antusiasme masyarakat terhadap kampanye “Dolanan Jadoel” sangatlah tinggi. Target awal yang difokuskan pada remaja usia 17-30 tahun, ternyata melampaui ekspektasi. Anak-anak kecil hingga orang tua pun turut serta memeriahkan acara. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap budaya lokal masih tertanam kuat di masyarakat, dan hanya perlu digali kembali.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan