SEMARANG, beritajateng.tv – Sebuah toko parfum tersohor di Kota Semarang, Abna Parfum, ternyata memiliki asal mula yang tak biasa. Dulunya mereka berawal dari sebuah toko yang menjual sarung.
Perjalanan bisnis Abna Parfum bermula pada tahun 2009, ketika pendiri toko, Muhammad, memulai usaha dengan menjual sarung dan busana muslim lainnya. Seiring berjalannya waktu, Muhammad sadar permintaan sarung dan busana muslim tinggi hanya pada momen tertentu.
“Awalnya karena suka parfum juga, coba-coba jual. Ketika coba jual parfum yang awalnya hanya sebagai pelengkap, seiring berjalannya waktu malah jadi spesialis parfum,” ujar Muhammad kepada beritajateng.tv, belum lama ini.
Dengan keyakinan dan semangat yang tinggi, Muhammad memutuskan untuk mengubah arah bisnisnya. Berawal dari berjualan sarung, tokonya kini menyediakan berbagai bibit parfum baik dari Eropa maupun Timur Tengah dan telah memiliki tiga cabang.
Meskipun berada di daerah Kauman yang notabene terkenal akan kawasan Islam, parfum Eropa justru mendominasi pilihan parfum yang mereka tawarkan. Menurut Muhammad, parfum Eropa mempunyai lebih banyak peminat ketimbang parfum Timur Tengah.
“Malah justru lebih banyak didominasi parfum Eropa, hampir 70% dari Eropa. Karena mungkin Timur Tengah itu aromanya terbatas. Didasari juga oleh faktor harga, aroma Timur Tengah harganya lebih mahal daripada yang Eropa,” tuturnya.
Abna Parfum Sediakan Bibit Parfum Impor
Berbicara tentang parfum, Muhammad menjelaskan bahwa Prancis menjadi kiblat dan role model dunia. Bibit-bibit yang ada di tokonya pun kebanyakan impor dari Prancis. Selain itu, ia juga menyediakan parfum dari Swiss, Spanyol, Malaysia, dan India.
Khusus untuk parfum Timur Tengah, Muhammad menungkapkan bahwa jarang sekali impor langsung dari negara-negara Timur Tengah. Menurutnya, parfum produksi Timur Tengah sendiri juga memasok bibit parfum dari Eropa.