SEMARANG, beritajateng.tv – Gedung Borobudur Mapolda Jawa Tengah (Jateng) terisi penuh oleh ratusan tersangka premanisme yang terjerat dalam Operasi Aman Candi selama Mei 2025.
Wakapolda Jateng Brigjen Pol Latif Usman mengungkap ada 711 kasus premanisme selama Operasi Aman Candi 2025 berlangsung.
“Yang target operasi atau TO ada 184 kasus, non-TO ada 517 kasus. Masuk proses hukum sidik ada 276 kasus dan yang kami lakukan pembinaan sebanyak 435 kasus,” ungkap Latif dalam konferensi pers yang berlangsung di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Kota Semarang, Selasa, 3 Juni 2025.
Latif menyebut, ada 916 orang tersangka yang pihaknya amankan. Terdiri dari 888 orang laki-laki dan 28 orang perempuan. Adapun 33 orang di antaranya terafiliasi organisasi masyarakat (ormas).
Melalui Operasi Aman Candi yang bertujuan memberantas premanisme di Jawa Tengah, sebanyak 23 unit kendaraan roda empat menjadi barang bukti yang pihaknya amankan.
“Lalu ada 65 unit kendaraan roda dua, uang tunai Rp29 jutaan, 27 identitas, 59 unit handphone, dan 100 buah senjata tajam,” terang Latif.
BACA JUGA: Operasi Aman Candi 2025, Polres Semarang Sikat Para Pelaku Kriminal dan Aksi Premanisme
Latif mengaku, pengawasan di tempat-tempat rawan premanisme akan selalu pihaknya lakukan. Adapun tempat rawan premanisme menurutnya ialah pasar hingga bandara sekalipun.
“Pencegaha kita meliputi pengaturan, pengawalan, dan patroli ke lokasi pusat kegiatan masyarakat. Seperti pasar, bandara, tempat wisata, dan tempat yang biasa jadi kegiatan premanisme secara keseluruhan,” terang Latif.